Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Hanya Kecurangan yang Bisa Kalahkan Jokowi

3 April 2019   14:46 Diperbarui: 3 April 2019   15:04 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul artikel ini penulis pinjam dari ungkapan Badan Pemenangan Prabowo, dengan mengubah subyek nya dari Prabowo ke Jokowi.

Mengapa Penulis cukup yakin dengan pernyataan ini? 

Tentu ada beberapa alasan obyektif yang jadi indikator atas keyakinan ini. 

Alasan pertama dan utama adalah hasil survei terakhir dari lembaga - lembaga survei independen yang memprediksi hasil elektabilitas kedua Capres. 

Semua lembaga survei itu masih memenangkan Jokowi - Amin diperingkat pertama. Bahkan lembaga survei PolMark, yang melakukan survei internal kerjasama dengan PAN di Dapil partai ini masih menunjukkan kemenangan Jokowi atas Prabowo sebesar 14,6 persen. 

Sebagai hasil survei internal, yang dilakukan bekerjasama dengan partai yang mendukung Prabowo, dapat dilihat bahwa selisih angka ini yang paling konservatif dari lembaga survei lain yang menunjukkan kan perbedaan lebih dari 20 persen. 

Alasan lain adalah waktu yang sangat singkat. Ya, dengan jarak waktu kurang dari 2 Minggu dapat dikatakan hampir mustahil  selisih presentasi lebih dari dua digit ini dapat dikejar oleh pasangan Prabowo - Sandi.

Baca juga: Hanya Inilah yang Bisa Kalahkan Jokowi

Selain alasan obyektif di atas, ada juga indikator tambahan.

Indikator ini erat hubungannya dengan gelagat dan reaksi tim dan kubu Prabowo Sandi akhir - akhir ini. 

Tuduhan kecurangan yang gencar dilancarkan, bahkan sampai sesepuh mereka Amin Rais mengancam akan melakukan People Power, menurut penulis lebih menunjukkan kecemasan akan kekalahan daripada keyakinan akan kemenangan. 

Mereka sudah melihat realitanya walau masih coba tidak mempercayainya dan menyangkalnya.

Baca juga: Ketika Amin Rais Lupa Akan Hasil Kerjanya.

Jika mereka yakin menang, tentu tidak perlu seruan-seruan kecurangan itu. Daripada mengancam, orang yang yakin menang akan lebih bersikap tenang, karena kemenangan sudah ditangan.

Signal lain adalah dikeluarkan nya trik tak lazim oleh Tim Prabowo dalam sebuah kontestasi seperti Pilpres ini. 

Strategi extra ordinary itu adalah pembagian jatah kursi Menteri sebelum hasil Pilpres diketahui. 

Tindakan ini nampaknya bagai langkah terakhir yang dapat diambil untuk memperkuat soliditas internal. Suatu usaha untuk berusaha mengumpulkan sisa - sisa kekuatan untuk tetap bertahan.

Baca juga: Ada Udang Dibalik Bagi Posisi Menteri di Kubu Prabowo.

Kembali pada hasil survei. 

Pada dasarnya, survei adalah alat untuk memprediksi hasil dari suatu perhelatan pemilu di negara - negara demokratis. Survei adalah pendekatan ilmiah obyektif yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. 

Tujuan survei, selain sebagai prediksi juga menjadi "jaring pengaman", jika ada yang mau berbuat curang akan ketahuan karena hasilnya akan bertentangan dengan hasil survei.

Oleh karena itu di negara diktator, survei politik seperti ini pasti dilarang.

Ya, hanya kerena alasan luar biasalah hasil survei yang menggunakan metode ilmiah dan obyektif ini akan berbeda hasilnya dengan realita penghitungan suara.

Faktor luar biasa seperti inilah yang bisa dijadikan argumentasi mengapa hasil survei berbeda dengan hasil Pilkada DKI yang lalu. 

Pada saat itu patut diduga faktor intimidasi dan politik SARA lah yang mengubah semua hasil prediksi.

Jadi, dengan melihat semua ini, penulis tetap punya keyakinan, hanya Kecurangan lah yang bisa menyebabkan Jokowi kalah dalam Pilpres kali ini.***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun