Hal yang tentu tidak bisa diabaikan adalah jumlah pemilih yang tidak datang ke kotak suara untuk memilih sangat besar. Dan sebagian besar kelompok itu adalah pendukung Jokowi.
Alasan untuk tidak mencoblos bisa bervariasi. Bisa saja karena para pendukung ini sudah begitu yakin menang, sehingga merasa tidak perlu repot-repot mencoblos.Â
Juga dapat dikarenakan ketakutan dan intimidasi yang masif.
Politik uang juga tetap menghantui sehingga orang berubah haluan. Terutama di kalangan mereka yang masih ragu - ragu dalam memilih.
Alasan yang sangat tidak kita inginkan, namun bisa saja terjadi adalah, adanya kerusuhan besar sehingga mengganggu proses Pemilu secara masif.
Hal ini bisa dilakukan oleh lawan yang sudah putus asa, tapi tetap ingin memenangkan pertandingan dengan melakukan apa saja.
Bahaya lain, yang sebenarnya sudah mulai dilakukan adalah menyebarkan fitnah, hoax dan kampanye hitam yang semakin masif dan bertubi-tubi.Â
Hal ini berpengaruh besar terutama pada kelompok yang sangat aktif di media sosial. Sebab dengan media inilah, fitnah, hoax dan kampanye hitam itu paling mudah tersebar.
Ada juga yang melihat bahwa pengaruh atau ancaman dari luar sebagai alasan Jokowi kalah. Hal ini bercermin dari kasus Pilpres di Amerika.Â
Penulis melihat, dalam kondisi dan posisi Indonesia saat ini, walaupun itu mungkin terjadi, tapi prosentase nya sangat kecil.
Hal - hal inilah yang dapat diprediksi sebagai faktor - faktor penyebab kekalahan Jokowi dengan melihat trend elektabilitas yang ada.