Mohon tunggu...
maritza j
maritza j Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi fakultas kedokteran gigi universitas airlangga

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengungkap Fenomena Overconsumption: Mengapa Kita Harus Mengubah Pola Konsumsi.

6 Januari 2025   08:00 Diperbarui: 6 Januari 2025   07:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Adakah solusi untuk mengatasi masalah ini?

Jadi, bagaimana kita bisa membalikkan tren ini? Jawabannya jelas, dengan mengkonsumsi lebih sedikit. Semua dimulai dari diri kita sendiri. Tapi bagaimana caranya kita melakukannya? Ada banyak cara untuk menghentikan tren ini, dimulai dari yang paling mudah, yaitu dengan bijak dalam berbelanja. Seringkali, kita terbawa nafsu dan membeli barang yang tidak benar-benar kita butuhkan. Oleh karena itu, penting untuk menilai apakah barang tersebut benar-benar diperlukan, atau hanya impulsif karena pengaruh iklan atau tren. Gaya hidup minimalis yang berfokus pada kualitas dan bukan kuantitas juga dapat membantu kita untuk lebih sadar dalam mengkonsumsi barang. Selanjutnya, daripada membuang barang yang rusak atau sudah tidak bisa digunakan, lebih baik didaur ulang atau diperbaiki. Daur ulang barang yang sudah tidak dapat digunakan mampu mengurangi sampah dan memeprpanjang umur barang tersebut. 

Kesimpulannya, menghentikan overconsumption adalah langkah penting untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan. Dengan bijak dalam berbelanja, memilih produk ramah lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta mengadopsi gaya hidup minimalis, kita dapat mengurangi dampak negatif konsumsi berlebihan. Perubahan ini tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat, memastikan sumber daya tetap tersedia untuk generasi mendatang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun