Apakah kalian pernah mengalami gejala sesak napas? Anda dapat mengalami sesak napas secara tiba-tiba jika mengalami suatu pemicu. Pemicu tersebut berbeda-beda tergantung kondisi medis seseorang. Sesak napas adalah keadaan dimana Anda kesulitan menghirup udara untuk bernapas dan perasaan sesak di dada. Penyebab sesak napas yang paling umum adalah jika Anda memiliki masalah pada sistem jantung atau paru-paru. Biasanya, jika mengalami sesak napas secara tiba-tiba, anda akan mengalami gangguan panik karena kesulitan bernapas dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, Hal yang dapat Anda lakukan jika mengalami sesak napas secara tiba-tiba adalah melakukan teknik pernapasan mulut, duduk dengan posisi badan membungkuk ke depan, duduk dengan menyandarkan kepala, berdiri dengan menyandarkan punggung, atau melakukan teknik pernapasan diafragma.
Mengapa Bisa Terjadi Sesak Napas?
Gejala sesak napas dapat terjadi jika ada komplikasi pada jantung atau paru-paru kita. Jika salah satu dari keduanya tidak berfungsi dengan baik, Anda bisa kekurangan oksigen (O2) pada tubuh dan kelebihan karbon dioksida (CO2). Ketika hal ini terjadi, tubuh kita akan memberikan sinyal untuk bernapas lebih keras agar lebih banyak mendapatkan oksigen. Hal ini akan membuat Anda merasa seperti harus bekerja keras untuk bernapas dan Anda akan mengalami perasaan ketegangan di dada.
Anda mungkin merasa sesak napas jika Anda mengalami obesitas atau setelah melakukan olahraga yang sangat keras. Semakin kurang bugar Anda, semakin berpotensi Anda mengalami sesak napas. Gejala sesak napas yang dialami berbeda-beda tergantung pada penyebabnya:
- Anda dapat mengalami sesak napas karena masalah infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis, pneumonia, COVID-19, flu, atau bahkan pilek. Anda mungkin juga mengalami batuk, demam, sakit tenggorokan, bersin, dan hidung tersumbat.
- Jika Anda memiliki kondisi medis masalah jantung seperti serangan jantung atau gagal jantung, Anda mungkin kesulitan bernapas saat melakukan aktivitas fisik atau berbaring. Anda juga mungkin merasakan nyeri dada, bengkak di kaki, atau denyut jantung yang tidak teratur.
- Jika Anda mengalami masalah pada paru-paru seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (COPD), atau kanker paru-paru, Anda mungkin mengalami batuk, produksi lendir yang berlebihan, atau suara mengi saat bernapas. Gejala Anda mungkin memburuk saat berolahraga atau pada malam hari.
- Saat Anda mengalami serangan panik, Anda juga mungkin mengalami detak jantung cepat, keringat dan gemetar, mual, pusing, dan perasaan sangat cemas atau stress, hal tersebut dapat memicu Anda mengalami sesak napas.
Kapan Seseorang Bisa Mengalami Sesak Napas?
Keadaan normal ketika Anda mengalami sesak napas adalah saat Anda berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat, dan tubuh Anda membutuhkan lebih banyak oksigen. Namun, terkadang kesulitan bernapas bisa menjadi tanda masalah kesehatan seperti, jika Anda memiliki riwayat penyakit pernapasan yang tiba-tiba kambuh. Dalam kondisi lingkungan tertentu, seseorang juga dapat mengalami sesak napas apabila sedang berdesakan di tengah keramaian, mengalami kejadian traumatis, atau berada dalam kepulan asap.
Jika Anda mengalami kesulitan bernapas parah atau mendadak sesak napas disertai gejala:
Dada terasa tertekan atau berat saat bernapas
Terjadi nyeri yang menjalar ke lengan, punggung, leher, dan rahang
Merasa mual atau muntah
Batuk darah
Nyeri atau pembengkakan pada satu dari kaki Anda
Hal tersebut kemungkinan Anda mengalami serangan jantung atau masalah pada paru-paru atau saluran udara. Segera hubungi 119 atau rumah sakit terdekat untuk meminta bantuan medis dan ambulance.
Jangan Panik! Berikut Hal yang Harus Dilakukan Jika Anda Mengalami Sesak Napas Secara Tiba-tiba
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi sesak napas yang datang secara tiba-tiba. Hal utama yang harus diingat adalah upaya untuk tidak panik. Karena rasa panik tersebut bisa membuat rasa sesak napas terasa semakin parah.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi sesak napas tiba-tiba, yaitu:
- Teknik pernapasan mulut
Teknik pernapasan mulut merupakan cara yang sederhana untuk mengurangi sesak napas. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menghirup udara melalui hidung, lalu menghembuskannya secara perlahan melalui mulut. Hal ini dilakukan secara berulang selama kurang lebih 10 menit. Teknik pernapasan ini dapat membantu memperlambat laju pernapasan, sehingga setiap napas yang dihirup dan dihembuskan akan menjadi lebih dalam dan lebih efektif.
- Duduk dengan posisi badan membungkuk ke depan
Mengistirahatkan tubuh dengan posisi duduk untuk membantu tubuh menjadi rileks dan dapat membantu pernapasan menjadi lebih mudah. Cobalah duduk di kursi dengan kaki menyentuh lantai, lalu condongkan dada sedikit ke depan. Letakkan siku di atas lutut dengan hati-hati atau pegang dagu dengan tangan. Ingatlah untuk menjaga otot leher dan bahu Anda tetap rileks.
- Duduk dengan menyandarkan kepala
Kalau di sekitar lokasi terdapat meja atau kursi, bisa didapatkan posisi duduk yang lebih nyaman ketika mengatur pernapasan. Cobalah duduk di kursi dengan kaki menyentuh lantai dan menghadap ke meja, lalu condongkan dada sedikit ke depan. Letakkan siku di atas meja dengan hati-hati dan letakkan kepala di atas bantal atau lengan.Â
- Berdiri dengan menyandarkan punggung
Jika di sekitar tidak terdapat kursi atau meja untuk duduk, anda tetap bisa merilekskan tubuh dan mengatur pernapasan dengan posisi berdiri. Berdirilah dekat dinding dan dukung punggung dan pinggul Anda ke dinding. Pisahkan  kaki selebar bahu dan letakkan  tangan di paha. Dengan bahu rileks, condongkan tubuh sedikit ke depan dan gantungkan tangan di depan Anda.
- Teknik pernapasan diafragma
Untuk melakukan teknik pernapasan diafragma, ada baiknya dilakukan dengan duduk di kursi dengan lutut ditekuk dan bahu, kepala, dan leher rileks. Letakkan tangan Anda di perut lalu bernapas perlahan melalui hidung. Saat Anda mengeluarkan napas, kencangkan otot Anda dan pastikan perut Anda tertarik ke dalam. Jika Anda merasakan perut Anda bergerak, berarti pernapasan diafragma Anda berhasil. Setelah itu, buang napas melalui mulut dengan bibir mengerucut dan ulangi selama kurang lebih lima menit.
Jika beberapa cara diatas tidak mengurangi keluhan sesak napas, pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan oleh dokter merupakan langkah yang tepat. Nantinya dokter akan terlebih dahulu menentukan penyebab sesak napas, kemudian meresepkan obat sesak napas yang sesuai.
Jika sesak napas yang dialami cukup parah, tergolong darurat, atau membuat kadar oksigen dalam darah terlalu rendah, dokter akan meresepkan terapi oksigen. Oksigen diberikan melalui selang yang dimasukkan ke  lubang hidung,  masker penutup hidung dan mulut,  selang yang dimasukkan ke saluran napas, ataupun pada ruangan dengan tekanan oksigen  tinggi (hiperbarik).Â
Ada beberapa cara untuk mengatasi kekurangan yang cukup efektif untuk menyelesaikan keluhan. Namun jika sesak napas cukup sering terjadi,  memburuk, disertai mengi, atau  terbangun di malam hari karena gangguan pernapasan, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Selain itu, jika sesak napas sangat parah dan terjadi secara tiba-tiba, disertai nyeri dada, mual, bibir atau kuku membiru, atau merasa ingin pingsan, sebaiknya segera ke IGD terdekat. Dengan cara ini, dokter bisa menyarankan cara yang tepat untuk meredakan sesak napas.
Sesak napas adalah kondisi dimana tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh mengirim sinyal untuk bernapas lebih keras sehingga membuat kita kesulitan untuk bernapas dan dada terasa sesak. Sesak napas umumnya dapat terjadi karena adanya kerusakan sistem jantung atau paru-paru. Ketika sesak napas muncul secara tiba-tiba ada  pentingnya berusaha untuk menenangkan diri lalu mengatur pernapasan dengan badan rileks supaya pernapasan kembali dalam keadaan yang normal dan stabil. Jika keluhan sesak napas terjadi terus menerus ada baiknya untuk segera berkonsultasi ke dokter.
Referensi
National Health Service Inform Scotland (2022).Retrieved from https://www.nhsinform.scot/care-support-and-rights/palliative-care/symptom-control/coping-with-breathlessness.Â
Cirino, E. (2023). Retrieved from https://www.healthline.com/health/home-treatments-for-shortness-of-breath.Â
NHS choices. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/shortness-of-breath/ (Accessed: 06 December 2023).
professional, C.C. medical (no date) Dyspnea (shortness of breath): Causes, symptoms & treatment, Cleveland Clinic. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/16942-dyspnea (Accessed: 06 December 2023).
Shortness of breath (2023) healthdirect. Available at: https://www-healthdirect-gov-au.cdn.ampproject.org/v/s/www.healthdirect.gov.au/amp/article/shortness-of-breath?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=17017892735393&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fwww.healthdirect.gov.au%2Fshortness-of-breath  (Accessed: 06 December 2023).
Wahls, S.A. (2012) Causes and evaluation of chronic dyspnea, American Family Physician. Available at: https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2012/0715/p173.html (Accessed: 06 December 2023).
Tim Penulis:
Maritsa Putriniandi Az-Zahra
Daffa Anindya Fawwaz
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H