I. JUDUL PRAKTIKUM: KARAKTERISTIK UNSUR IODIUM DAN SENYAWANYA
II. TUJUAN PRAKTIKUM:Â
1. Untuk Mengetahui perubahan yang terjadi ketika kristal I2 ditambahkan dalam pelarut H2O, KI, Etanol, CHCL3 dan CH2Cl2.
2. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi ketika Cu(NO3)2 dan FE(NO3)3 ketika ditetesi dengan larutan KI.Â
III. TINJAUAN TEORITIS
Iodium (bahasa Yunani: Iodes - ungu), adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki simbol I dan nomor atom 53. Iodium ditemukan oleh Courtois ada tahun 1811. Iod tergolong unsur halogen, terdapat dalam bentuk iodida dari air laut yang terasimilasi dengan rumput laut, sendawa Chili, tanah kaya nitrat (dikenal sebagai kalis, yakni batuan sedimen kalsium karbonat yang keras), air garam dari air laut yang disimpan, dan di dalam air payau dari sumur minyak dan garam. Iod atau Iodium yang sangat murni dapat diperoleh dengan mereaksikan kalium iodida dengan tembaga sulfat.Iodium biasanya terjadi di alam sebagai iodat dan iodide atau kombinasi keduanya. Iodium umumnya terjadi sebagai unsure minoritas dalam endapan kalium iodat (KIO), dalam air-asin (air tanah) dan air laut. Â
Menurut hasil survey ada 47 kandungan unsure Iodium dalam kerak bumi, diantaranya adalah lautarit atau kalsium iodat anhidros (Ca(IO)) dan natrium yodida (NaI). Iodium di alam tidak pernah ditemukan sebagai elemen tunggal, tetapi ia tersimpan di dalam senyawa, misalnya garam kalium peryodat (KIO). Dalam keadaan kering, garam ini sangat stabil sehingga bisa berumur lebih dari lima puluh tahun tanpa mengalami kerusakan.Itu sebabnya mengapa garam KIO dipakai sebagai suplemen untuk program yodisasi garam (atau garam beryodium).Â
Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air (Subhan, 2021).
Unsur Mineral merupakan salah satu komponen penting untuk makhluk hidup selain karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Berdasarkan kegunaannya dalam aktivias kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan untuk proses fisiologis tubuh, sehingga logam ini merupakan unsur nutrisi penting dan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut defisiensi mineral.Â
Logam nonesensial adalah golongan logam yang belum diketahui kegunaannya. Iodium merupakan salah satu mineral esensial, sehingga keadaan defisiensi akan mengganggu kesehatan dan pertumbuhan. Iodium dibutuhkan oleh tubuh sekitar 100-150 mikrogram tiap orang per hari, tetapi mempunyai peranan sangat penting dalam memproduksi hormon tiroid. Hormon ini berperan dalam proses metabolisme tubuh. Iodium banyak terdapat pada ikan laut, kerang, kepiting,cumi-cumi,serta garam yang sengaja dicampur dengan zat iodium (Kartiwi, 2018).Â
IV. ALAT DAN BAHANÂ
ALAT:Â
1. Tabung reaksiÂ
2. Rak tabung reaksiÂ
3. Gelas ukurÂ
4. Pipet tetesÂ
Bahan:Â
1. Kristal Iodium (I2)
2. Kalium Iodida (KI)
3. Etil etanol (CH2CH2OH)
4. Klorometana (CH2Cl2)
5. Larutan Iodin dalam KI (KI3)
6. Besi (III) nitrat (Fe)NO3)3)
7. Tembaga (I) Nitrat (Cu(NO3)2)
8. AmilumÂ
9. Kloroform (CHCl3Â
10. Aquades (H2O)
V. PROSEDUR KERJA
Prosedur Kerja
.A. Uji Kedarutan Kristal 12
1. AquadesÂ
Disiapkan 5 tabung reaksiÂ
Dimasukkan 1 buah kristal I2 pada tabung reaksi (1)
Ditambahkan aquades 3ml
Dikocok dengan kuat
Hipotesis: Lanitan berwarna kuning bening dan kristal I2 mengendap (sedikit larut).
2. KI
Dimasukkan & buah kristal I2 pada tabung reaksi (2).
Ditambahkan 3ml KI 1M
Dikocok dengan kuat
Hipotesis: Larutan berwarna cokelat pekat kehitaman (melarut).
3. EtanolÂ
Dimasukkan 1 buah kristal I2 pada tabaing reaksi (3).
Ditambahkan 3ml etanol
Dikocok dengan kuat
Hipotesis: larutan berwarna merah bata dan terdapat endapan orange.
4. CHCl3
Dimasukkan 1 buah kristal I2 pada tabung reaksi (4)
Ditambahkan 3 ml CHCl3.
Dikocok dengan kuat
Hipotesis: Terdapat dua fasa yaitu cokelat dan ungu.
5. CH2Cl2
Dimasukkan 1 buah kristal I2 pada tabung reaksi (5)
Ditambahkan 3ml CH2Cl2.
Dikocok dengan kuat
Hipotesis: Larutan berwarna ungu kehitaman dan terdapat endapan.
* KI3 + CH2Cl2
Disiapkan 3 buah tabung reaksi
Dimasukkan 1 ml larutan KI3 dalam tabung reaksi (1)
Ditambahkan 3ml CH Cl disertai beberapa tetes amilum
Dikocok dengan kocok
Hipotesis: Larutan menjadi ungu gelap dan terdapat dua fasa.
*KI3 + CHCl3
Dimasukkan 1ml larutan KI3 dalam tabung reaksi (2).
Ditambahkan 3 ml CHCl3 disertari beberapa tetes amilum.
Dikocok dengan kuat.
Hipotesis: Larutan berwama Ungu gelap.
*KI3+H2O
Dimasukkan 1 ml larutan KI3 dalam tabung reaksi (3)
Ditambahkan 3ml larutan H20 disertai beberapa tetes amilum.
Dikocok dengan kuat
Hipotesis: Larutan biru tua kehitaman.
2. Uji Reaktivitas lon lodida Pada Pembentukan senyawa kompleks
* Disiapkan dua tabung reaksi, dimasukkan 2ml lantan Fe(NO3)3 0,1M pada tabung rea (1)
Ditambahkan setetes demi setetes larutan KI 1M hingga Terbentuk endapan Ditambahkan larutan KI 1M hingga endapan yang terbentuk kembali larut dan catat volume larutan ki yang digunakan
Hipotesis: larutan berwarna merah pekat kehitaman dan terdapat endapan.
* Dimasukkan 2ml lanikan Cu(NO3)2 0,1M pada tabung reaksi (2).
Ditambahkan setetes-teter lanitan KI 1M hingga terbentuk endapan.
Ditambahkan larutan KI 1M hingga endapan yang terbentuk kembali larut dan catat volume larutan ki yang digunakan
Hipotesis: larutan berwarna cokelat kemerahan dan terdapat endapan putih kecokelatan.
VI. HASIL PERCOBAAN
A. TABEL HASIL PENGAMATAN
B. REAKSI REAKSI
2I2 (s) + 12H2O (l)--->4HIO3 (aq)+H20(l)
I2 (aq) + KI (aq)--->KI3
I2 (aq) + C2H5OH (aq) --->2CHI3 + 2HI+H2O
I2(aq) + CHCl3 -->I2(CHCl3) (aq)
I2 (aq)+ CH2Cl2 (aq) --->CH2I2 (aq)+2Cl (aq)
C. PEMBAHASANÂ
* Secara Teori
Kelarutan didefinisikan sebagai banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilan larutan jenuh dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan. Besarnya kelarutan suatu senyawa adalah jumlah maksimal senyawa yang bersangkutcan yang larut dalam sejumanh pelarut tertentu pada suatu suhu tertentu, dan meniparan larutan jenuh yang ada dalam kesetimbangan dengan beuk padatnya. Kelarutan akan semakin menurun nama. kelarutan yang dipengaruhi juga. dengan adanya ion senama oleh sifat zat tersebut (Astuti, Jodium adat an unsur kimia pada tabel periodik unsur yang memiliki Simbol I dan nomor atom 53. Iodium memiliki kelantan yang baik dalam pelarut organik, seperti kloroform, benzene, dam lain-lain iodium memiliki kelarutan yang rendah dalam ar atau bisa dikatakan tidak larut dalam air, karena perbedaan kepolaran antara zat terlarut dan zat pelarut Air adalah pelarut polar sementara iodium adalah senyawa nonpolar. Molekul kemudian aduk dapat larut dengan buik dalam air karena gaya tarik antara molekul iodium din molekul air tidak cukup kuat untuk mengatas gaya tarik antar molekul iodium sendiri.
Kristal yodium dan kalium lodida adalah senyawa yang bersifat nonpolar maka dari itu lodium akan lanut dengan baik dalam pelarut kalium iodida, dan juga disebabkan karena R) adalah senyawa ionik yang dapat membentuk ion iodida (I) yang dapat melarutkan Yodium (Permatasari, de, 200) Etanol merupakan pelarut polar yang memiliki kemampuan untuk melarutkan Senyawa non punar seperti iodium. Oleh karena itu kelarutan iodium dalam Mang penting lebih tinggi dibandingkan kelarutan dalam air (Sansar, 2018) Kristal lodium adalah senyawa non polar dan dilorometana yang merupakan palarut yang  bersifat non polar akan melarutkan senyawa iodium.
*Secara Praktikum
Pada percobaan kan ini dilakukan 2 Uji yakni reaktivitas ion jodida. Pada yji kelantan dilakukan 9 percobaan. Pada percobaan pertama, kristal rodinum dicampurkan dengan H2O (air) akan terbentuk larutan berwarna kuning bening, dan terdapat endapan Is didalamnya. Pada penambahan I2 dalam kj terbentux lamitan berwarna merah kecokelatan. dan endapannya melanut. Pada penambahan I2 kedalam etanol membentuk larukan berwarna merah bata dan endapan melarut. Pada penambahan I2 kedalam CH2Cl membentuk larutan berwarna ungu kehitaman dan endapan melarut. Pada penambahan I2 dalam CHCl3 membentuk larutan berwarna ungu kehitaman dan endapan melarut. Kemudian pada penambahan I2 tambah (larutan akan terbentuk fasa, fasa atas merah kecokelatan dan fasa bawah ungu. Fasa berbentuk cincin. Ketika ditambahkan amilum akan terbentuk 2 fasa, fasa atas menjadi ungu pekat dan fasa bawah warna ungu, dan tidak adanya batas yang menghalang tembusnya cahaya. Kemdian pada percobaan KI3 ditambah CHCl3 membentuk 2 fasa, fasa atas wama merah kecokelatan dan fasa bawah warna ungu. Fasa berbentuk cekung kedalam ditambahkan amilum fasa atas akan berwama ungu gelap dan fasa bawah Warna ungu. Adanya dasar sehingga tidak dapet ditembus oleh cahaya kemudian pada uji reaktivitas ion lodida, pada tabung pertama Fe(NO3)3 + KI membentuk larutan berwarna merah pekat kehitaman. kemudian volume untuk mengendapkan 2ml dan melarutkan 4 ml. Pada tabung ke-2, Cu(NO3)2 + ki membentuk lanikan berwarna cokelat kekuningan. Volume untuk melarutkan adalah 6ml.Â
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan.
1.* Pada saat kristal I2 ditambahkan kedalam air akan terbentuk larutan kuning bening dan terdapat endapan I2 didalamnya.
  * Pada saat kristal I2 ditambahkan kedalam larutan KI terbentuk larutan berwarna merah kecoklatan dan endapan melarut.
  * Pada saat kristal I2 ditambahkan kedalam etanol terbentuk larutan berwarna merah bata dan endapan melarut.
  * Pada saat kristal I2 ditambahkan kedalam CHCl3 terbentuk larutan berwarna ungu kehitaman dan endapan melarut.
  * Pada saat kristal I2 ditambahkan kedalam CHCl2 terbentuk larutan berwarna ungu kehitaman dan endapan melarut.
2. Pada saat lantan Fe(NO3)3 ditambahkan dengan lanikan Ki terbentuk endapan. Kemudian ditambahkan lagi lantan ki hingga endapan yang terbentuk lanit. Vaume ki suntuk membentuk endapan adalah am dan untuk melarutkan endapan adalah 4ml. Pada saak Fe(NO3)s ditambah ki membentuk lantan merah kehitaman. Pada saat lantan Cu(Nos) ditambahkan dengan laitan ki terbentuk lanit an berwarna cokelat kekuningan dan terbentin endapan. Pada saat dilakukan penambahanke endapangan ga terbentuk lanut kembali. Jaume ki untuk mem bentuk endapan adalah 0.15 mi dan untuk melanikkan endapan adalah 6ml.
VIII. DOKUMENTASI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H