Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah salah satu mahasiswi semester akhir. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra yang memiliki nilai moral tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jejak di Ujung Waktu

16 November 2024   18:18 Diperbarui: 16 November 2024   18:39 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kata-kata Dian membuat dada Rio berdesir. Apa sebenarnya yang belum selesai?

Sepulang sekolah, rasa penasaran Rio semakin kuat. Ia memutuskan mencari tahu lebih banyak tentang Rania. Ia mulai dengan membuka kembali akun media sosial milik gadis itu yang ternyata masih aktif, meski sudah lama tak ada unggahan baru.

Saat menggulir ke bawah, sebuah postingan terakhir menarik perhatiannya. Itu foto padang rumput dengan tulisan singkat: "Jika aku bisa kembali ke sini, semuanya akan berbeda."

Rio merasakan jantungnya berdebar. Padang rumput dalam foto itu tampak sangat mirip dengan tempat dalam mimpinya. Bagaimana bisa ia bermimpi tentang sesuatu yang begitu spesifik? Apakah ada pesan yang coba disampaikan?

Malam itu, Rio merasa sulit tidur. Akhirnya, ia memutuskan kembali membuka ponsel dan menatap foto padang rumput itu berulang kali. Di bagian komentar, banyak ucapan belasungkawa, tapi salah satu komentar membuat Rio terpaku:

"Tunggu aku di tempat biasa. Masih ada waktu."

Komentar itu dikirim oleh seseorang bernama Ilham, tepat sehari sebelum kecelakaan terjadi.

Keesokan harinya, Rio mencari tahu siapa Ilham. Setelah bertanya kepada beberapa teman dan guru, ia akhirnya menemukan jawabannya. Ilham adalah salah satu korban kecelakaan itu. Ia dan Rania diketahui sangat dekat, meski hubungan mereka tak pernah resmi.

Merasa ada yang janggal, Rio memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut. Ia menemukan bahwa sebelum kecelakaan, Rania dan Ilham sering pergi ke sebuah bukit di pinggir kota---tempat yang mereka sebut "padang rumput rahasia."

Dengan dorongan rasa penasaran yang semakin membara, Rio memutuskan pergi ke bukit itu di akhir pekan.

Sabtu pagi, Rio menempuh perjalanan panjang menuju bukit yang disebut-sebut sebagai tempat rahasia itu. Ia tiba di sana menjelang siang, diiringi angin sepoi-sepoi yang membawa aroma rumput basah. Di hadapannya, hamparan rumput hijau terbentang luas, mirip dengan foto di akun Rania.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun