Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah salah satu mahasiswi semester akhir. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra yang memiliki nilai moral tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tentang Kenangan Lama yang Terbengkalai

8 September 2024   05:14 Diperbarui: 8 September 2024   05:47 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dengan semangat baru, Fadil memutuskan untuk mengunjungi orang-orang yang mungkin memiliki informasi lebih lanjut tentang masa lalu desa dan keluarga mereka. Ia bertemu dengan kakek-kakek dan nenek-nenek yang pernah hidup di desa lama dan mendengarkan cerita mereka.

Dari wawancara dengan beberapa orang tua desa, Fadil mendapatkan potongan-potongan informasi yang saling terkait. Ternyata, ada sebuah misteri yang melibatkan sebuah kehilangan besar yang terjadi beberapa dekade lalu---suatu peristiwa yang melibatkan rumah tua dan seseorang yang ternyata merupakan bagian penting dari sejarah keluarga Fadil.

Keesokan paginya, Fadil memutuskan untuk mengunjungi rumah tua sekali lagi. Kali ini, dia membawa beberapa alat untuk membersihkan dan meneliti lebih jauh. Dengan penuh semangat, dia mulai membersihkan ruang-ruang yang dipenuhi debu dan kotoran.

Di ruang bawah tanah yang gelap, Fadil menemukan sebuah pintu rahasia yang tersembunyi di balik rak buku. Dia membuka pintu itu dan menemukan sebuah ruangan kecil yang dipenuhi dengan berbagai dokumen dan barang-barang tua. Di salah satu rak, ada sebuah album foto yang tampaknya belum pernah dibuka.

Fadil membuka album itu dengan hati-hati dan menemukan foto-foto lama yang menunjukkan berbagai acara penting di desa---perayaan, pernikahan, dan beberapa acara lain yang melibatkan keluarga-keluarga penting di desa. Di antara foto-foto itu, Fadil menemukan sebuah surat tua yang sudah mulai pudar. Surat itu tertulis tangan dan ditujukan kepada seseorang yang bernama "Hadi".

Fadil membaca surat itu dengan seksama. Surat tersebut tampaknya mengungkapkan sebuah konflik lama antara dua keluarga di desa, termasuk perselisihan tentang tanah dan warisan. Salah satu nama yang disebutkan dalam surat itu adalah "Rudi", nama ayah Fadil.

Fadil merasa semakin bingung. "Apa yang sebenarnya terjadi antara keluarga kita dan keluarga lain di desa ini?"

Dengan informasi baru ini, Fadil kembali ke rumah dan mendiskusikan temuan-temuannya dengan Ibu Siti. Mereka mulai merangkai potongan-potongan cerita dari masa lalu dan mencoba memahami bagaimana konflik tersebut mempengaruhi keluarga mereka.

"Ini mungkin menjelaskan mengapa ayahmu selalu merasa tertekan dan mengapa dia begitu enggan untuk berbicara tentang masa lalunya," kata Ibu Siti. "Dia selalu merasa ada sesuatu yang belum selesai."

Fadil memutuskan untuk melanjutkan pencariannya dan mencari tahu lebih lanjut tentang Hadi, orang yang disebutkan dalam surat tersebut. Dia mengunjungi beberapa orang tua di desa dan menemukan bahwa Hadi adalah seorang tokoh penting yang pernah terlibat dalam peristiwa-peristiwa besar di desa.

Setelah beberapa minggu penyelidikan, Fadil akhirnya menemukan Hadi, yang kini sudah sangat tua dan tinggal di sebuah rumah kecil di pinggir kota. Hadi menerima kedatangan Fadil dengan ramah dan mempersilakan dia untuk duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun