Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Ketika Waktu Panjang Telah Berhenti

4 September 2024   13:47 Diperbarui: 10 September 2024   17:10 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tempat nongkrong. (Sumber: PEXELS/QUANG NGUYEN VINH via kompas.com)

Pelayan itu mengernyitkan dahinya. "Wanita? Maaf, saya tidak ingat ada wanita yang datang kemarin. Kafe ini sangat sepi kemarin, hanya ada Anda, pria tua itu, dan sepasang kekasih."

Satria terkejut. Bagaimana mungkin pelayan itu tidak mengingatnya? Wanita itu jelas ada di sana, mereka bahkan saling menatap. "Anda yakin? Dia duduk di dekat rak buku, sendirian."

Pelayan itu tampak ragu sejenak, tapi kemudian menggeleng. "Maaf, Pak, saya tidak ingat ada wanita seperti yang Anda deskripsikan. Mungkin Anda salah ingat?"

Satria mengerutkan kening. Bagaimana mungkin ia salah ingat? Wanita itu begitu nyata. Tapi pelayan itu tampak jujur, dan Satria tidak punya alasan untuk meragukannya.

Setelah pelayan pergi, Satria memutuskan untuk memeriksa rak buku tempat wanita itu duduk. Di sana, ia menemukan sebuah buku tua dengan sampul yang sudah pudar. Judulnya "Chronos: Sang Penjaga Waktu." Tanpa berpikir panjang, ia mengambil buku itu dan membawanya ke mejanya.

Buku itu menceritakan tentang seorang pria yang memiliki kemampuan untuk menghentikan waktu. Pria itu, yang dikenal sebagai Chronos, menggunakan kekuatannya untuk membantu orang-orang menemukan kedamaian di tengah kekacauan hidup mereka. Namun, kekuatannya juga menjadi kutukan karena ia tidak bisa bergerak maju dalam hidupnya. 

Chronos terjebak dalam lingkaran waktu yang terus berulang, dan satu-satunya cara untuk mematahkan kutukan itu adalah dengan menemukan seseorang yang bisa mengingatnya, bahkan ketika waktu berhenti.

Satria merasa ada sesuatu yang aneh dengan cerita ini. Seolah-olah buku itu berbicara langsung kepadanya. Ia terus membaca, mencoba memahami hubungan antara cerita di dalam buku dan apa yang terjadi di kafe ini.

Ketika Satria menutup buku itu, tiba-tiba ia mendengar suara pelan di belakangnya. "Apakah kau sudah menemukan jawabannya?"

Satria terkejut dan berbalik. Di sana, berdiri pria tua yang sebelumnya duduk membaca. Wajahnya dipenuhi keriput, namun matanya memancarkan kebijaksanaan yang mendalam.

"Apa maksud Anda?" tanya Satria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun