Aku mulai belajar menerima kenyataan bahwa Arga tidak akan kembali, setidaknya tidak dalam waktu dekat. Namun, setiap kali aku melihat gelang merah yang masih aku kenakan di pergelangan tanganku, aku merasa bahwa dia masih bersamaku, dalam cara yang berbeda. Gelang itu menjadi pengingat bahwa persahabatan kami masih ada, meskipun kami terpisah oleh jarak dan waktu.
Selama bertahun-tahun, aku belajar untuk tumbuh dan berkembang dengan kenangan itu. Arga mengajarkanku banyak hal---tentang kehidupan, tentang persahabatan, dan tentang pentingnya menghargai setiap momen yang kita miliki. Aku menjadi lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup.
Namun, ada kalanya aku merasa rindu yang tak tertahankan. Rindu akan tawa dan senyumnya, akan percakapan panjang kami di perpustakaan, dan akan saat-saat di taman yang terasa seperti dunia milik kami berdua. Di tengah kesibukan hidupku, kenangan itu selalu kembali, menghiasi hari-hariku dengan perasaan nostalgia yang manis sekaligus pahit.
Kini, lebih dari satu dekade telah berlalu sejak terakhir kali aku bertemu Arga. Kami masih berkomunikasi sesekali, tetapi kehidupan membawa kami ke arah yang berbeda. Dia sekarang tinggal di luar negeri, mengejar karir dan impiannya. Sementara aku, tetap tinggal di kota ini, menjalani hidupku dengan penuh kenangan yang berharga.
Namun, meskipun waktu terus berlalu, kenangan tentang Arga dan hari-hari yang kami habiskan bersama akan selalu menjadi bagian dari diriku. Seutas kenangan yang berkesan, yang tidak akan pernah pudar meskipun tahun-tahun berlalu. Setiap kali aku merasa ragu atau takut akan masa depan, aku akan mengingat kata-kata Arga---bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing, dan yang terpenting adalah kita tidak pernah berhenti bermimpi.
Hari ini, saat aku menuliskan semua ini, aku merasa damai. Gelang merah itu masih ada di pergelangan tanganku, meskipun warnanya sudah mulai memudar. Namun, maknanya tetap sama, menjadi pengingat bahwa dalam hidup ini, ada hal-hal yang mungkin tidak bisa kita genggam selamanya, tetapi akan selalu tinggal di hati kita sebagai kenangan yang berkesan.
Terima kasih, Arga, untuk seutas kenangan yang tak akan pernah kulupakan.
Cerita ini menggambarkan perjalanan emosi yang mendalam, dari pertemuan yang tak terduga, persahabatan yang tumbuh, hingga perpisahan yang meninggalkan kenangan abadi. Harapan saya, cerita ini bisa memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana sebuah kenangan bisa begitu berharga dan tetap hidup dalam hati kita.
Sumbawa, 2 September 2024
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI