Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah salah satu mahasiswi semester akhir. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra yang memiliki nilai moral tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Separuh Kenangan di Ujung Senja

23 Agustus 2024   23:38 Diperbarui: 24 Agustus 2024   00:11 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ibu Siti menyelesaikan ceritanya dengan pandangan mata yang sayu. Arif terdiam, meresapi setiap kata yang diucapkan Ibu Siti.

"Itu cerita yang sangat menyentuh, Bu," kata Arif akhirnya, dengan suara yang lembut. "Apakah cerita itu benar-benar terjadi?"

Ibu Siti tersenyum tipis, tapi matanya tampak berkilau dengan air mata yang tertahan. "Setiap cerita memiliki kebenarannya sendiri, Nak. Mungkin tidak semua orang percaya, tetapi cinta yang tulus itu nyata, dan kadang, ia tidak membutuhkan akhir yang bahagia untuk menjadi indah."

Arif merenungkan kata-kata Ibu Siti. Ia tahu bahwa ada banyak hal dalam hidup yang tidak bisa dijelaskan dengan logika semata. Terkadang, yang paling penting adalah bagaimana kita merasakan dan menghargai cinta yang kita miliki, meskipun cinta itu tidak selalu sempurna.

Senja semakin redup, dan matahari pun tenggelam sepenuhnya di balik cakrawala. Arif berpamitan kepada Ibu Siti dan berjalan pulang dengan pikiran yang dipenuhi oleh cerita yang baru saja ia dengar.

Sementara itu, Ibu Siti tetap duduk di teras, memandangi langit yang kini mulai dipenuhi bintang-bintang. Di hatinya, ada sepotong kenangan yang terus hidup, kenangan akan cinta yang tak pernah pudar, meskipun waktu terus berjalan.

Dan di tengah keheningan malam, angin laut membawa bisikan lembut, seolah-olah mengulang kembali janji yang pernah diucapkan di tepi pantai bertahun-tahun yang lalu.

Sumbawa, 23 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun