Mohon tunggu...
Putra Mario
Putra Mario Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kedatangan Tuhan

1 Desember 2024   14:54 Diperbarui: 1 Desember 2024   15:01 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu, 1 Desember 2024

Yer 33:14-16; 1 Tes 3:12-4:2; Luk 21:25-28.34-36

Kedatangan Raja

Bacaan I hari ini merupakan salah satu bagian kitab nabi Yeremia yang berisikan janji dan pengharapan. Ramalan ini muncul dari konteks ketika Israel sedang berada dalam masa yang sulit, menghadapi kehancuran dalam pembuangan oleh karena dosa-dosa mereka. Oleh karena penyimpangan dan dosa yang dilakukan oleh orang Israel, melalui nabi Yeremia, Tuhan akhirnya memberikan janji akan kedatangan seorang Raja yang akan membawa keadilan dan keselamatan bagi umat-Nya. 

Kalau kita berbicara tentang janji Tuhan, tentu janji itu janji yang sifatnya kekal. Janji Tuhan itu pasti akan dilaksanakan oleh Tuhan sendiri. Dalam arti, Tuhan tidak akan mengingkari janji yang pernah dibuatnya. Mari kita lihat pengalaman Abraham akan Allah. Abraham pernah mendapat janji dari Allah terkait tanah dan keturunan. Akhirnya, Abraham sungguh diberkati Tuhan sendiri dalam rupa tanah tempat mereka tinggal dan keturunan sebanyak bintang di langit dan pasir di lautan.

Demikian pula nubuatan nabi Yeremia berisikan janji Tuhan yang akan menumbuhkan Tunas Keadilan. Dan kita sendiri mendengar bahwa Allah sendiri yang menepati janji-Nya. "Tunas Keadilan" yang akan ditumbuhkan Allah ini mengacu kepada seorang raja dari keturunan Daud yang akan memerintah dengan keadilan dan kebenaran. Mampu untuk melaksanakan keadilan dan kebenaran ini merupakan kualitas yang ada dalam diri raja tersebut, yang rupanya tidak dimiliki oleh raja-raja bangsa Israel. Dalam sejarah Israel, keturunan Daud diharapkan menjadi pemimpin yang membawa bangsa kepada keharmonisan dengan Tuhan. Namun, realitas sering kali berbeda, karena banyak raja yang gagal menjalankan tugas tersebut, karena mereka sering melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.

Dengan kualitas diri untuk melaksanakan keadilan dan kebenaran, raja yang dinubuatkan oleh Yeremia ini akan membawa Israel kepada hidup damai. Hal ini menunjukkan bahwa keselamatan dan kedamaian yang dinikmati umat bukanlah hasil usaha manusia, melainkan karya Tuhan sendiri. Karya Allah yang tepat waktu itulah yang berhasil menghantar Israel kepada pemulihan hidup.

Tanda-tanda Alam dan Berjaga-jaga

Kemudian, dalam bacaan Injil, kita hari ini mendengarkan sebuah nubuat yang dikatakan sendiri oleh Tuhan. Ramalan nabi-nabi Perjanjian Lama, termasuk nabi Yeremia hari ini, merupakan nubuat tentang kedatangan Tuhan untuk pertama kali. Dan ramalan tersebut dijawab dengan kedatangan Yesus. Sedangkan ramalan Yesus merupakan ramalan tentang kedatangan Tuhan untuk kedua kalinya. Tapi yang berbeda adalah tentang peristiwa-peristiwa megah yang akan mengiringi kedatangan-Nya.

Bacaan Injil yang kita dengarkan hari ini berbicara tentang ramalan tentang peristiwa-peristiwa yang akan terjadi menjelang akhir zaman. Hari ini Yesus memberikan dua gambaran tentang kedatangan-Nya sebagai Putra Manusia, yakni tentang tanda-tanda peristiwa alam dan ajakan untuk berjaga-jaga.

Pertama, Yesus memberitahukan bahwa ada tanda-tanda alam yang tidak biasa yang akan terjadi di alam semesta. Matahari, bulan, dan bintang-bintang akan menunjukkan fenomena yang luar biasa; dan di bumi, bangsa-bangsa akan diliputi kecemasan. Gambaran ini menekankan bahwa kedatangan Putra Manusia bukanlah peristiwa biasa, melainkan sesuatu yang bersifat global, dramatis, dan penuh kemuliaan. Yesus juga berbicara tentang respons manusia terhadap peristiwa ini. Ada rasa takut dan kecemasan, tetapi bagi orang percaya, ini adalah momen untuk "bangkit" dan "mengangkat muka," karena itu adalah tanda bahwa penyelamatan sudah dekat.

Kedua, di balik tanda-tanda yang amat dahsyat itu, Yesus memberikan peringatan agar orang yang percaya jangan sampai terjebak dalam kesenangan duniawi, kemabukan, atau kecemasan hidup yang berlebihan. Dia menekankan bahwa kedatangan-Nya akan tiba secara tiba-tiba, seperti jerat yang menimpa semua orang. Panggilan untuk berjaga-jaga berarti hidup dengan kesadaran akan waktu yang singkat dan kedekatan hari Tuhan. Ini melibatkan disiplin rohani, seperti doa yang terus-menerus, agar kita memiliki kekuatan untuk menghadapi semua tantangan dan tetap setia sampai akhir.

Pelajaran dan Pesan

Bacaan-bacaan suci hari ini memberikan kita pelajaran yang penting bagi kehidupan keberimanan kita akan Allah. Bacaan I hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah setia pada janji-Nya. Dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian, seperti yang dialami bangsa Israel, kita diajak untuk menaruh pengharapan pada Tuhan. Janji akan kedatangan Sang Raja menunjukkan bahwa Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya, melainkan terus bekerja untuk memulihkan mereka. Sebagai orang percaya, kita juga dipanggil untuk hidup dalam keadilan dan kebenaran yang mencerminkan sifat Sang Raja.

Demikian pula dalam bacaan Injil, kita diajak untuk melihat tanda-tanda zaman, seperti bencana alam, konflik global, dan ketidakstabilan sosial, dapat membuat manusia cemas dan takut. Namun, bagi orang percaya, ini adalah pengingat akan janji Tuhan bahwa dunia ini tidak akan bertahan selamanya, dan ada pengharapan dalam kedatangan Kristus yang kedua. Panggilan untuk berjaga-jaga juga relevan dalam kehidupan sehari-hari. Kesibukan dunia menyebabkan kita kehilangan fokus pada hal-hal yang sifatnya kekal dan abadi. Dengan berjaga-jaga dan berdoa, kita mengarahkan hati kepada Tuhan dan hidup dalam kesiapan untuk menyambut kedatangan-Nya.

Dengan demikian, senada dengan kata-kata Paulus dalam bacaan II tadi, dengan terus berjaga-jaga, semoga Tuhan menjadikan kita bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain, dan dalam kasih terjadap semua orang. Semoga Dia menguatkan hati kita supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah pada saat kedatangan Yesus yang kedua kalinya, yang entah kapan akan terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun