Pertama, Yesus memberitahukan bahwa ada tanda-tanda alam yang tidak biasa yang akan terjadi di alam semesta. Matahari, bulan, dan bintang-bintang akan menunjukkan fenomena yang luar biasa; dan di bumi, bangsa-bangsa akan diliputi kecemasan. Gambaran ini menekankan bahwa kedatangan Putra Manusia bukanlah peristiwa biasa, melainkan sesuatu yang bersifat global, dramatis, dan penuh kemuliaan. Yesus juga berbicara tentang respons manusia terhadap peristiwa ini. Ada rasa takut dan kecemasan, tetapi bagi orang percaya, ini adalah momen untuk "bangkit" dan "mengangkat muka," karena itu adalah tanda bahwa penyelamatan sudah dekat.
Kedua, di balik tanda-tanda yang amat dahsyat itu, Yesus memberikan peringatan agar orang yang percaya jangan sampai terjebak dalam kesenangan duniawi, kemabukan, atau kecemasan hidup yang berlebihan. Dia menekankan bahwa kedatangan-Nya akan tiba secara tiba-tiba, seperti jerat yang menimpa semua orang. Panggilan untuk berjaga-jaga berarti hidup dengan kesadaran akan waktu yang singkat dan kedekatan hari Tuhan. Ini melibatkan disiplin rohani, seperti doa yang terus-menerus, agar kita memiliki kekuatan untuk menghadapi semua tantangan dan tetap setia sampai akhir.
Pelajaran dan Pesan
Bacaan-bacaan suci hari ini memberikan kita pelajaran yang penting bagi kehidupan keberimanan kita akan Allah. Bacaan I hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah setia pada janji-Nya. Dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian, seperti yang dialami bangsa Israel, kita diajak untuk menaruh pengharapan pada Tuhan. Janji akan kedatangan Sang Raja menunjukkan bahwa Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya, melainkan terus bekerja untuk memulihkan mereka. Sebagai orang percaya, kita juga dipanggil untuk hidup dalam keadilan dan kebenaran yang mencerminkan sifat Sang Raja.
Demikian pula dalam bacaan Injil, kita diajak untuk melihat tanda-tanda zaman, seperti bencana alam, konflik global, dan ketidakstabilan sosial, dapat membuat manusia cemas dan takut. Namun, bagi orang percaya, ini adalah pengingat akan janji Tuhan bahwa dunia ini tidak akan bertahan selamanya, dan ada pengharapan dalam kedatangan Kristus yang kedua. Panggilan untuk berjaga-jaga juga relevan dalam kehidupan sehari-hari. Kesibukan dunia menyebabkan kita kehilangan fokus pada hal-hal yang sifatnya kekal dan abadi. Dengan berjaga-jaga dan berdoa, kita mengarahkan hati kepada Tuhan dan hidup dalam kesiapan untuk menyambut kedatangan-Nya.
Dengan demikian, senada dengan kata-kata Paulus dalam bacaan II tadi, dengan terus berjaga-jaga, semoga Tuhan menjadikan kita bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih satu sama lain, dan dalam kasih terjadap semua orang. Semoga Dia menguatkan hati kita supaya tak bercacat dan kudus di hadapan Allah pada saat kedatangan Yesus yang kedua kalinya, yang entah kapan akan terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H