Sebaliknya, kebaikan yang dilakukan oleh seseorang adalah kebaikan terhadap semua makhluk (yang walaupun tidak secara langsung dikenai tindakan kebaikan), juga termasuk melakukan kebaikan kepada dirinya sendiri.
Keterhubungan yang berasal dari interbeing menghasilkan pemaknaan. Dalam keterhubungan dengan yang lain, diandaikan adanya kehadiran antar-wajah yang saling membangun. Relasi antar-wajah inilah yang disebut pemaknaan. Dalam bahasa Levinas, yang lain adalah yang lain, dengan wajah yang menandakan adanya kesempatan untuk menyalurkan sebuah kebebasan dan otonomi untuk bertanggungjawab atas yang lain (Paul Marcus, 2008:26).
Maka, karena keterhubungan itu, relasi antara seseorang dengan yang lain tidak sekadar relasi yang biasa-biasa saja, melainkan diubah menjadi relasi seseorang bertanggungjawab atas yang lain, entah yang lain itu tidak merespon atau tidak tindakan orang itu. Inilah yang dinamkan dengan relasi asimetris.
Makna relasi asimetris Levinas adalah tanggapan yang saya berikan terhadap orang lain dalam bentuk perhatian, kepedulian yang saya persembahkan kepada orang lain, didorong oleh munculnya 'wajah' yang lain (Roberti Hia, 2014:306).
Jadi, keterhubungan terjadi ketika 'wajah' tanpa dipengaruhi apakah wajah-wajah itu saling mengenal atau tidak.
Untuk itu, memang pada dasarnya segala sesuatu itu saling terkait satu sama lain. Interbeing adalah terminologi atau istilah baru yang bisa dipahami bahwa segala sesuatu yang ada, hidup, terikat, terkait dan tergantung pada segala sesuatu di alam semesta ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H