Mohon tunggu...
Putra Mario
Putra Mario Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Siapa-siapa

Orang yang Biasa-biasa Saja

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Keterhubungan dengan yang Lain

23 Januari 2022   08:17 Diperbarui: 23 Januari 2022   09:40 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: themirrorinquirer.wordpress.com

Sebaliknya, kebaikan yang dilakukan oleh seseorang adalah kebaikan terhadap semua makhluk (yang walaupun tidak secara langsung dikenai tindakan kebaikan), juga termasuk melakukan kebaikan kepada dirinya sendiri.

Keterhubungan yang berasal dari interbeing menghasilkan pemaknaan. Dalam keterhubungan dengan yang lain, diandaikan adanya kehadiran antar-wajah yang saling membangun. Relasi antar-wajah inilah yang disebut pemaknaan. Dalam bahasa Levinas, yang lain adalah yang lain, dengan wajah yang menandakan adanya kesempatan untuk menyalurkan sebuah kebebasan dan otonomi untuk bertanggungjawab atas yang lain (Paul Marcus, 2008:26).

Maka, karena keterhubungan itu, relasi antara seseorang dengan yang lain tidak sekadar relasi yang biasa-biasa saja, melainkan diubah menjadi relasi seseorang bertanggungjawab atas yang lain, entah yang lain itu tidak merespon atau tidak tindakan orang itu. Inilah yang dinamkan dengan relasi asimetris.

Makna relasi asimetris Levinas adalah tanggapan yang saya berikan terhadap orang lain dalam bentuk perhatian, kepedulian yang saya persembahkan kepada orang lain, didorong oleh munculnya 'wajah' yang lain (Roberti Hia, 2014:306).

Jadi, keterhubungan terjadi ketika 'wajah' tanpa dipengaruhi apakah wajah-wajah itu saling mengenal atau tidak.

Untuk itu, memang pada dasarnya segala sesuatu itu saling terkait satu sama lain. Interbeing adalah terminologi atau istilah baru yang bisa dipahami bahwa segala sesuatu yang ada, hidup, terikat, terkait dan tergantung pada segala sesuatu di alam semesta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun