Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mencium Kening Anak

30 Januari 2025   19:40 Diperbarui: 30 Januari 2025   19:40 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencium Kening Anak

Kasih Sayang yang Bermakna Sepanjang Hayat

Satu ciuman di kening bukan hanya tanda kasih, tetapi juga doa tanpa suara yang terus mengiringi langkah anak-anak kita

Setiap kali hendak berangkat kerja atau mengantar anak-anak mengaji, saya selalu menyempatkan diri untuk mencium kening mereka. Itu bukan sekadar kebiasaan, melainkan cara saya menunjukkan kasih sayang dan memberikan rasa aman kepada mereka. Bagi saya, gestur kecil ini memiliki arti yang sangat mendalam.

Saya mulai menyadari pentingnya mencium kening anak sejak mereka masih kecil. Dulu, saya melihat orang tua lain melakukannya dan bertanya-tanya, apakah benar hal itu bisa memberikan dampak positif bagi anak? Namun, setelah saya sendiri melakukannya secara konsisten, saya merasakan betapa besarnya pengaruhnya terhadap kedekatan kami sebagai keluarga.

Ada rasa tenang yang muncul dalam diri saya setiap kali bibir ini menyentuh kening mereka. Seolah-olah, dalam satu ciuman itu, tersampaikan banyak hal, rasa cinta, doa, harapan, dan perlindungan. Saya percaya bahwa anak-anak pun merasakan hal yang sama, karena mereka selalu tersenyum setiap kali saya melakukannya.

Maka, bagi saya, mencium kening anak bukan sekadar rutinitas biasa. Ini adalah cara saya menunjukkan bahwa mereka berharga, bahwa saya mencintai mereka tanpa syarat, dan bahwa mereka selalu memiliki tempat yang aman dalam dekapan saya.

Mencium kening anak adalah salah satu bentuk kasih sayang yang saya lakukan sebagai orang tua. Setiap kali saya melakukannya, ada ketenangan yang mengalir dalam hati. Ciuman di kening bukan hanya tanda cinta, tetapi juga sebuah doa agar mereka selalu dalam lindungan Tuhan.

Saat saya mencium kening mereka, saya ingin mereka tahu bahwa saya selalu ada untuk mereka. Ini adalah cara saya menanamkan perasaan aman dan nyaman dalam diri mereka. Saya ingin mereka tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka dicintai sepenuh hati.

Bagi saya, mencium kening juga bisa menjadi bentuk komunikasi tanpa kata. Ada saatnya anak-anak mungkin merasa sedih atau gelisah, dan tanpa banyak bicara, saya cukup mencium kening mereka untuk memberi tahu bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Lebih dari sekadar kebiasaan, mencium kening anak adalah salah satu cara saya mengekspresikan rasa sayang yang tulus. Saya percaya, sentuhan kecil ini akan membekas dalam ingatan mereka hingga dewasa kelak.

Sebagai seorang ayah, saya merasa bahwa mencium kening anak adalah hal yang wajib saya lakukan. Bukan hanya ibu yang bisa mengekspresikan kasih sayang melalui sentuhan, tetapi ayah juga memiliki peran yang sama pentingnya dalam memberikan rasa nyaman bagi anak-anak.

Saya tidak sendirian dalam hal ini. Saya sering melihat istri saya juga mencium kening anak-anak sebelum tidur atau ketika mereka hendak pergi sekolah. Ternyata, kebiasaan ini juga dilakukan oleh banyak orang tua lainnya yang ingin memperkuat ikatan emosional dengan anak-anak mereka.

Setiap kali saya mencium kening anak-anak, saya berharap mereka merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan dulu, kehangatan, kenyamanan, dan perasaan dicintai tanpa syarat.

Kadang, ketika mereka sudah tidur, saya masuk ke kamar mereka, membetulkan selimutnya, lalu mencium kening mereka dengan lembut. Meskipun mereka tidak sadar, saya percaya bahwa kasih sayang yang saya berikan akan tetap terasa dalam hati mereka.

Saat kami berkumpul di ruang keluarga, saya sering menarik mereka ke dalam pelukan dan mencium kening mereka. Saya ingin mereka tahu bahwa kasih sayang saya tidak mengenal waktu dan tempat, dan bahwa mereka selalu bisa merasakan kehangatan itu kapan saja.

Bahkan ketika kami sedang bepergian atau berada di tempat umum, saya tidak segan untuk mencium kening mereka. Saya ingin mereka tahu bahwa rasa sayang ini tidak hanya ditunjukkan dalam suasana tertentu, tetapi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari kami.

Saya percaya bahwa mencium kening anak bukan hanya sekadar gestur fisik, tetapi juga memiliki dampak psikologis yang besar. Saat saya melakukannya, saya melihat ekspresi bahagia di wajah mereka, yang menunjukkan betapa mereka merasa dihargai dan dicintai.

Ada saatnya anak-anak menghadapi hari yang berat. Mungkin mereka lelah setelah belajar di sekolah, bertengkar dengan temannya, atau mengalami hal yang membuat mereka sedih. Dalam situasi seperti itu, mencium kening mereka bisa menjadi cara saya untuk menenangkan mereka tanpa harus banyak berkata-kata.

Saya juga yakin bahwa kebiasaan ini membantu membangun rasa percaya diri dalam diri mereka. Anak-anak yang tumbuh dengan kasih sayang yang cukup akan lebih mudah menghadapi dunia luar dengan perasaan aman dan nyaman.

Selain itu, sebagai orang tua, saya ingin meninggalkan kenangan yang indah bagi mereka. Saya ingin mereka selalu mengingat bahwa ayahnya pernah mencium kening mereka dengan penuh kasih, dan bahwa mereka selalu memiliki tempat yang hangat dalam hati saya.

Saya selalu berusaha mencium kening anak-anak dengan penuh kelembutan dan ketulusan. Saya tidak ingin melakukannya hanya sebagai kebiasaan yang kosong, tetapi sebagai momen yang benar-benar berarti bagi kami.

Saat melakukannya, saya sering mengiringinya dengan kata-kata positif seperti, "Ayah sayang kamu," atau "Jadilah anak yang baik, ya." Saya ingin mereka merasakan bahwa kasih sayang saya tidak hanya dalam bentuk tindakan, tetapi juga dalam ucapan yang bisa mereka kenang.

Saya juga mencoba untuk melakukannya secara konsisten. Bukan hanya ketika mereka berbuat baik atau mendapatkan prestasi, tetapi setiap hari, agar mereka tahu bahwa cinta saya tidak bersyarat.

Mencium kening anak adalah cara saya mengungkapkan cinta yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ini adalah bahasa kasih yang sederhana tetapi penuh makna, yang akan terus saya lakukan selama mereka masih dalam pelukan saya.

Fadhilah Mencium Kening Anak

Mencium kening anak bukan hanya sekadar ungkapan kasih sayang, tetapi juga memiliki banyak fadhilah atau keutamaan, baik secara emosional, psikologis, maupun spiritual. Dalam ajaran Islam, menunjukkan kasih sayang kepada anak adalah salah satu bentuk ibadah yang dapat mendatangkan keberkahan. Rasulullah SAW sendiri dikenal sebagai sosok yang penuh kelembutan dan sering mencium serta memeluk anak-anak sebagai tanda cinta dan perhatian.

Salah satu fadhilah mencium kening anak adalah mempererat ikatan emosional antara orang tua dan anak. Sentuhan lembut dan penuh kasih ini dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan tenang dalam hati mereka. Anak-anak yang tumbuh dengan kasih sayang yang cukup akan lebih mudah membangun kepercayaan diri dan memiliki hubungan sosial yang lebih sehat di masa depan.

Selain itu, mencium kening anak juga memiliki dampak psikologis yang positif. Kontak fisik yang penuh kasih dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin, yang dikenal sebagai "hormon cinta". Hormon ini membantu mengurangi stres, meningkatkan kebahagiaan, dan memperkuat hubungan antara orang tua dan anak. Dengan demikian, anak akan tumbuh dengan perasaan dicintai dan lebih siap menghadapi tantangan hidup.

Dari segi spiritual, mencium kening anak bisa menjadi bentuk doa dan harapan yang kita sampaikan kepada mereka. Setiap ciuman yang diberikan dengan tulus bisa menjadi doa agar mereka selalu dalam lindungan Allah, tumbuh menjadi pribadi yang baik, dan diberkahi dalam kehidupannya. Gestur ini juga mengajarkan anak tentang pentingnya kasih sayang dalam keluarga, yang nantinya akan mereka terapkan dalam kehidupan mereka sendiri.

Mencium kening anak bukan hanya sekadar kebiasaan, tetapi juga memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan baik oleh orang tua maupun anak. Ini adalah bentuk kasih sayang yang sederhana, tetapi memiliki kekuatan besar dalam membentuk karakter dan kesejahteraan emosional anak. Oleh karena itu, jangan ragu untuk terus melakukannya sebagai bagian dari cinta yang kita berikan kepada mereka

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun