Waktu sering kali terasa seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, ia memberi kita kesempatan untuk berbuat kebaikan dan menggapai cita-cita. Namun di sisi lain, jika kita tidak bijak menggunakannya, waktu justru menjadi saksi atas kelalaian kita. Banyak dari kita yang sibuk memikirkan hari esok, padahal hari ini adalah kesempatan nyata untuk melakukan hal yang benar. Sayangnya, kesadaran itu sering datang terlambat, ketika kita sudah kehilangan momen berharga yang tak mungkin diulang.
Pernah suatu kali, saya terlambat shalat karena terlalu sibuk dengan pekerjaan. Awalnya saya berpikir, "Nanti saja, masih ada waktu." Namun, tanpa terasa, waktu shalat hampir habis, dan saya baru tersadar betapa besar kerugian yang saya alami. Perasaan bersalah menyelimuti, tetapi itu menjadi pelajaran berharga. Kesibukan duniawi memang sering membuat kita lupa bahwa waktu tidak pernah menunggu. Setiap detik yang berlalu harus diisi dengan sesuatu yang bernilai.
Sikap menunda ibadah sering kali berakar dari pandangan kita terhadap kehidupan. Kita lebih menghargai hal-hal yang tampak, seperti harta, kedudukan, dan kesenangan dunia, dibandingkan dengan nilai-nilai yang bersifat rohani. Dunia ini memang menggoda, tetapi kita harus sadar bahwa semua itu bersifat sementara. Ketika waktu kita di dunia selesai, harta dan kedudukan tidak lagi memiliki arti. Yang tersisa hanyalah amal ibadah dan kebaikan yang pernah kita lakukan.
Kita juga perlu merenungkan, apakah kita sudah benar-benar menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain? Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." Jangan sampai hidup kita hanya berisi kesibukan mengejar hal-hal yang fana, tanpa meninggalkan jejak kebaikan. Jadilah pribadi yang dikenang karena kebaikan hati, bukan karena kekayaan atau jabatan. Sebab, pada akhirnya, hanya amal baiklah yang akan menemani kita di alam kubur.
Kesimpulan
Kematian adalah kepastian yang tidak dapat dihindari. Namun, bagaimana kita mati adalah pilihan yang harus kita tentukan sejak sekarang. Apakah kita akan meninggalkan dunia ini dengan penuh penyesalan, atau dengan senyuman bahagia karena telah memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya? Jadikan hari ini lebih baik dari kemarin, dan esok harus lebih baik dari hari ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI