Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Antara Ikrar dan Janji

1 Januari 2025   08:23 Diperbarui: 1 Januari 2025   08:23 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://narabahasa.id/web/wp-content/uploads/2021/10/Janji.png

ANTARA IKRAR DAN JANJI

Apakah Benar Harus Dibedakan?

 

Komitmen sejati tidak diukur dari seberapa besar ikrar yang diucapkan, tetapi dari kesungguhan menepati setiap janji, sekecil apa pun.

Janji adalah cermin integritas, dan ikrar adalah bayangan dari tanggung jawab. Keduanya hanya berarti jika ditepati

Dalam berbagai kesempatan, kita sering mendengar bahwa ikrar adalah sesuatu yang lebih sakral dibandingkan janji. Namun, apakah perbedaan ini benar-benar relevan? Apakah janji yang diucapkan sehari-hari harus selalu dianggap ringan, sementara ikrar dianggap memiliki bobot lebih berat?

Janji dan Ikrar

Dua Sisi Mata Uang yang Sama

Secara sederhana, ikrar sering diasosiasikan dengan sesuatu yang formal dan kolektif, seperti Sumpah Pemuda atau sumpah jabatan. Sementara itu, janji sering kali dipahami sebagai sesuatu yang lebih personal dan informal. Namun, jika kita telaah lebih dalam, bukankah pada dasarnya ikrar dan janji memiliki makna yang sama? Keduanya adalah pernyataan komitmen untuk menepati sesuatu.

Misalnya, seorang siswa berjanji kepada gurunya untuk belajar lebih giat. Apakah janji ini lebih ringan dibandingkan seorang pejabat yang mengikrarkan sumpah jabatan? Dalam konteks tanggung jawab personal, janji siswa ini mungkin bahkan lebih berarti, karena ia menjadi tolok ukur keberhasilannya di masa depan.

Sebaliknya, ikrar yang diucapkan dalam acara formal sering kali hanya menjadi simbolisme belaka. Contohnya, sumpah jabatan yang diucapkan oleh beberapa pejabat, tetapi pada akhirnya dilanggar tanpa rasa tanggung jawab. Bukankah hal ini menunjukkan bahwa sakralitas ikrar tidak menjamin komitmen seseorang lebih kuat daripada janji kecil yang diucapkan sehari-hari?

Formalitas Tidak Selalu Menjamin Keseriusan

Mengapa ikrar dianggap lebih tinggi nilainya dibandingkan janji? Alasan utamanya adalah konteks formalitas dan publikasi. Namun, formalitas sering kali menjadi sekadar prosedur tanpa makna mendalam. Banyak individu yang mengucapkan ikrar hanya karena tuntutan acara, bukan karena benar-benar memahami atau berniat menepatinya.

Di sisi lain, janji yang sering dianggap ringan justru bisa memiliki dampak besar pada hubungan personal. Sebuah janji sederhana kepada teman atau keluarga, jika tidak ditepati, dapat merusak kepercayaan dan menciptakan konflik emosional yang mendalam.

Mengapa Kita Harus Menghapus Perbedaan?

Menempatkan ikrar dan janji dalam hierarki nilai yang berbeda hanya akan menciptakan bias dalam memahami arti tanggung jawab. Kita cenderung menganggap enteng janji kecil dan mengabaikan dampaknya, padahal janji kecil bisa menjadi cerminan integritas seseorang.

Sebaliknya, terlalu mengagungkan ikrar hanya karena sifat formalnya dapat membuat kita abai terhadap maknanya yang sebenarnya. Menghapus perbedaan ini berarti mengembalikan makna komitmen pada tempat yang semestinya: apakah itu diucapkan dalam lingkup formal atau informal, janji atau ikrar sama-sama harus ditepati.

Memaknai Komitmen dengan Utuh

Alih-alih membedakan ikrar dan janji, bukankah lebih baik kita memandang keduanya sebagai tanggung jawab moral yang setara? Bukan soal di mana atau bagaimana pernyataan itu diucapkan, tetapi sejauh mana kita berkomitmen untuk menepatinya.

Jadi, apakah benar kita harus terus memisahkan ikrar dan janji? Atau seharusnya kita mulai memandang keduanya sebagai dua sisi mata uang yang sama, dengan nilai yang tak terpisahkan? Pilihan ada pada kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun