Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Dekade, Luka yang Tak Pernah Sirna

26 Desember 2024   22:25 Diperbarui: 26 Desember 2024   22:25 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar, masjid, sekolah pun rata,

Hanya duka menyisa di sudut mata.

Tanah ini, dulu harum zikir,

Kini menyimpan tangis getir.

Air mata bercampur lumpur,

Di mana tawa yang dulu bergulir?

Hari-hari berganti, namun luka abadi,

Setiap desiran ombak membawa memori.

Kita, saksi bisu sejarah kelam,

Tsunami mengingatkan, hidup tak selamanya tenang.

Dua dekade berlalu, Aceh kembali tegak,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun