Doaku yang Tak Pernah Padam
Di antara sujud malam yang sunyi,
Ada bisikan yang tak henti kupanjatkan,
Namamu, anakku, kusebut di antara jeda nafas,
Mengalir seperti sungai menuju samudra harapan.
Kupinta dengan ikhlas yang tak terucap,
Agar langkahmu ringan di jalan penuh onak,
Kupinta dengan sabar yang tak terbatas,
Agar cahayanya menuntunmu di kegelapan.
Anakku, jika badai kelak menghampirimu,
Aku telah memohonkan kekuatan di dadamu,
Jika dunia terasa membisu dan dingin,
Kupanjatkan hangat cinta yang tak pernah pudar.
Doaku adalah tameng yang tak terlihat,
Mengiringi setiap jejak kecilmu yang gagap,
Sebuah pengorbanan tanpa lelah,
Agar kau tahu, kasih ayah tak pernah lelah.
Hingga nafasku terhenti oleh waktu,
Doa ini akan terus mendekapmu erat,
Seperti pelita yang menyala dalam gulita,
Seperti cinta yang tak mengenal jeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H