Mendengar keluh, membimbing laku,
Tak pernah menyerah walau waktu berlalu.
Keringatmu adalah doa yang tersembunyi,
Mengalir deras untuk mimpi yang suci.
Kau percaya pada benih yang kau tanam,
Kelak tumbuh menjadi pohon yang kokoh bertahan.
Betapa besar pengorbananmu, wahai guru,
Melewati rintangan tanpa rasa jemu.
Dalam hati kami, kau tetap abadi,
Membentuk jiwa bangsa dengan cinta sejati.
Kau pahlawan yang tak meminta puja,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!