dan tawa yang kini hanya mengisi ruang bayang-bayang. Â
Seandainya saja waktu bisa menyimpanmu lebih lama Â
atau setidaknya membawamu kembali sekejap Â
aku akan mengecup setiap detik yang ada Â
aku akan menjahit semua celah di antara kita Â
agar tak ada lagi yang hilang, terlepas, atau terlupakan. Â
Namun lihatlah, dirimu kini hanya ada Â
dalam saku kecil di benak yang kian pudar Â
waktu yang berlalu tanpa belas kasihan Â
menegaskan jarak antara aku dan hadirmu. Â
Dan aku bertanya: Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!