Katamu hanyalah angin lalu, Â
Namun, tertinggal tajam di hatiku, Â
Lidahmu berkelok tanpa ragu, Â
Menggores luka yang tak terpajang waktu. Â
Teman, kau tahu tak sengaja, Â
Namun kata-katamu seperti senjata, Â
Menembus perisai yang kupasang, Â
Menyisakan perih yang tak kunjung hilang. Â
Andai bisa kuputar waktu kembali, Â
Menghapus percakapan yang menyayat ini, Â
Namun kata telah lepas, tak kembali, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!