Namun perlahan, pondasi itu mulai retak, Â
Kata-kata yang dulu penuh kasih berubah menjadi senyap yang menyakitkan.
Dan kini, di ujung perjalanan ini, Â
Aku kembali mengenang saat kita bertemu pertama kali, Â
Kamu tersenyum padaku dengan tatapan penuh harap, Â
Kita berdua masih polos, tak tahu apa yang menanti di depan sana.
Namun waktu berjalan mundur, menghapus setiap jejak, Â
Meninggalkan kita pada titik awal, Â
Di mana semuanya dimulai, Â
Dan aku sadar, bahwa segala sesuatu memang harus berlalu, Â
Seperti detik yang tak bisa diulang, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!