Waktu itu bukan detik jam, Â
bukan angka yang berlari di lingkaran, Â
bukan pula detak jantung yang memukul sunyi, Â
Ia ada di sana, Â
di balik mata yang terbuka dalam keheningan. Â
Waktu itu bukan hitungan hari, Â
bukan musim yang berlalu diam-diam, Â
Ia tersembunyi di sudut hati, Â
tempat engkau menemukan diri, Â
tempat kesadaran berbisik lirih. Â
Di saat engkau menyadari, Â
bahwa hidup lebih dari sekadar nafas, Â
bahwa waktu adalah momen, Â
di mana engkau benar-benar hadir. Â
Itulah waktu, Â
bukan detik, bukan detak, Â
melainkan kesadaran yang membangunkan jiwa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!