Hanya sedikit jiwa yang resah akan detik ini, Â
Namun jutaan hati terbakar, terbakar oleh cemas hari esok, Â
Gelisah menggelegak, mengoyak pikiran tak kenal lelah, Â
Mengabaikan bahwa hidup sejatinya adalah untuk detik ini.
Coba lihatlah dalam-dalam, Â
Ketenangan adalah lautan yang bermula dari tetes detik ini, Â
Jika mampu menaklukkan hari ini, Â
Rasakanlah syukur yang menggelegar, tenanglah dalam keberlimpahan.
Mimpi tentang hari esok adalah badai tak terkendali, Â
Menghancurkan nikmat hari ini, Â
Bahkan doa sebelum tidur bagaikan desahan angin, Â
Menggugah kita bahwa tidur bisa jadi akhir dari segalanya.
Jika harus terguncang, biarlah akhirat menjadi badaimu, Â
Surga yang menggantung tinggi, nasib di alam kubur yang mencekam, Â
Memikirkan dunia yang jauh, adalah membelit diri dengan duri, Â
Menjauhkan jiwa dari kedamaian yang hakiki.
Ingatlah, Sang Pemberi kehidupan, Â
Telah menulis rezekimu di langit luas tanpa batas, Â
Jangan hancurkan nikmat hari ini, Â
Dengan ketakutan yang melampaui batas akan esok,
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI