Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelaparan di Tanah Kita

14 Agustus 2024   21:10 Diperbarui: 14 Agustus 2024   21:11 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

di dunia yang penuh cahaya,  

ada jiwa yang redup, tak bersuara,  

hilang, tersapu angin tanpa suara?


Kekayaan di tangan segelintir,  

sementara mereka menunggu remah dari sisa pesta.  

Di balik gedung tinggi dan cahaya terang,  

ada yang terjatuh dalam kegelapan, tak tersentuh sinar.


Kelaparan adalah luka yang diam-diam merajam,  

menggigit perlahan, hingga tiada tersisa.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun