Di tanah subur ini, Â
di mana hujan menyapa lembut, Â
masih ada yang menggerutu dalam diam, Â
perutnya kosong, jiwanya merintih.
Mereka berjalan di antara ladang-ladang hijau, Â
namun tangan mereka kosong tak menggenggam padi. Â
Angin berbisik tentang mimpi yang hilang, Â
tentang rasa lapar yang tak berujung, tak berhenti.
Mengapa, tanyaku pada langit yang biru, Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!