Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memaafkan di Ujung Dendam

11 Agustus 2024   16:48 Diperbarui: 11 Agustus 2024   16:57 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: bangka.sonora.id

Di batas senja yang redup berkilau,  

Terlukis jejak luka di dinding kalbu,  

Dihimpit dendam yang membeku pilu,  

Namun, benarkah ini jalan yang kutuju?

Duhai hati, kenapa kau biarkan derita ini,  

Merantai jiwa, membelenggu hari?  

Apakah dengan menyimpan dendam yang pedih,  

Kau temukan kedamaian yang selama ini kau cari?

Kita semua insan dengan dosa tersirat,  

Mencari ampun di tengah kesalahan yang berat,  

Lalu, mengapa maaf tak kau sampaikan,  

Pada mereka yang terjatuh dalam kelalaian?

Dendam, hanya api yang menyala di dalam,  

Menghanguskan sukma, menyesakkan malam,  

Memaafkan adalah angin yang lembut menyapu,  

Membawa damai, mengusir kelam yang beku.

Mungkin tak mudah, mungkin butuh waktu,  

Namun di ujung maaf, kau temukan bahagia yang syahdu,  

Lepaskan beban, ringankan langkah di jalan,  

Hidup terlalu singkat untuk dendam yang terus dikenang.

Mari, maafkan, dan bebaskan diri,  

Karena dalam memaafkan, kita temukan arti,  

Bahwa dalam setiap luka dan kelam,  

Ada cahaya terang di ujung dendam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun