Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Balik Sunyi

5 Agustus 2024   10:23 Diperbarui: 5 Agustus 2024   10:43 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam tubuh yang sunyi ini

Mengalir sepi yang abadi

Seperti Adam dan Hawa yang tercipta

Kesunyian telah bersemayam

Dalam rindu yang tak tersampaikan

Dalam hening yang tiada usai

Jauh setelah manusia lahir

Kesunyian masih setia hadir

Ia tumbuh dalam gemuruh

Dalam getar-getir kehidupan

Menjadi cahaya yang samar

Dalam gelap yang menggulung malam

Kesunyian adalah teman setia

Dalam setiap langkah yang terlupa

Ia merangkai kenangan diam

Dalam tiap detik yang terlewatkan

Ketika dunia meriah bersuara

Kesunyian tetap ada

Membawa keheningan sempurna

Dalam riuh yang tak terasa

Kesunyian adalah jendela

Menuju alam yang tak terkatakan

Ia menyusup dalam mimpi

Menjadi bayang yang menari

Di balik pekat malam ini

Kesunyian menjadi pemandu

Mengarahkan langkah hati

Menuju cahaya yang tak terduga

Dalam senyap yang tak terhingga

Kesunyian adalah cahaya terang

Tersembunyi dalam kelam

Ia menuntun jiwa yang hilang

Kembali pada kedamaian

Jauh sebelum kata-kata

Menciptakan dirinya sendiri

Kesunyian telah lebih dulu

Membingkai wujud manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun