Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu yang Kosong

3 Agustus 2024   09:15 Diperbarui: 3 Agustus 2024   09:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dengan hati yang berat, kusapa malam

Mengulurkan tangan pada bayang rinduku

Langkahku lemah, menapak di jalan kenangan

Menuju tempat kau terbaring tenang

Namun, rindu ini tak terisi

Sapaku tenggelam dalam keheningan

Wajahmu kabur di balik waktu

Suaramu hanya gema yang pudar

Senyummu, manis namun jauh

Rinduku semakin tak berdaya

Tubuhmu tak dapat kusentuh

Jemarimu tak bisa kugenggam

Belai lembutmu hanya impian

Dalam derai air mata, kutitip doa

Semoga kau damai di sana

Dengan pelan aku berbalik

Meninggalkan rindu yang kosong

Sesaat aku menoleh, berharap

Mungkin bayangmu masih tampak

meski kutahu, harap ini tak mungkin terwujud

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun