Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu dan Harap Seorang Perempuan

23 Juli 2024   22:11 Diperbarui: 23 Juli 2024   22:21 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RINDU DAN HARAP SEORANG PEREMPUAN

OLEH: ABI WIHAN

Menanti dalam sunyi, terbalut sepi  

Dia menarik napas perlahan  

Senyumnya penuh arti  

Seorang perempuan, bersapa dengan senja  

Dalam segala tabah  

Meski hidup tak juga ramah  

Di hatinya masih berselimut harap  

Walau takdir tak bersahabat  

Dari satu langkah ke langkah yang lain  

Dipandu oleh ribuan impian  

Seorang perempuan menyulam cinta  

Dari resah dunia  

Saat malam tiba, bintang mengintip  

Dia menatap langit dengan hening  

Sekali lalu matanya berkedip  

Seorang perempuan, berdialog dengan rembulan  

Dalam segala rindu  

Meski waktu tak selalu menunggu  

Di jiwanya masih bergelora mimpi  

Walau kenyataan kerap menusuk hati  

Dari satu hari ke hari yang lain  

Dilindungi oleh doa tak bertepi  

Seorang perempuan merajut asa  

Dari luka dunia  

Ketika pagi menyingsing, fajar memeluk  

Dia meresapi setiap cahaya  

Sekali lalu langkahnya tak terguncang  

Seorang perempuan, menyapa mentari  

Dalam segala percaya  

Meski hari tak selalu bersahabat  

Di dirinya masih memeluk keberanian  

Walau ujian kerap menghadang jalan  

Dari satu tantangan ke tantangan yang lain  

Disokong oleh keteguhan hati  

Seorang perempuan menggenggam mimpi  

Dari bayang dunia  

Sepanjang perjalanan, angin berhembus  

Dia menapaki setiap jejak  

Sekali lalu senyumnya tetap teguh  

Seorang perempuan, berbincang dengan alam  

Dalam segala cinta  

Meski dunia tak selalu adil  

Di langkahnya masih terpancar cahaya  

Walau gelap kerap mengintai  

Dari satu cita ke cita yang lain  

Diperkuat oleh cinta tak berbatas  

Seorang perempuan menenun harapan  

Dari kerasnya dunia

Aceh Tamiang, 25 Juli 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun