Di balik jendela kaca,
Terlihat bayangan,
Wajah-wajah muram,
Menatap langit yang kelabu.
Terlukis di bibir,
Namun tak kunjung terwujud,
Hanya tinggal kenangan.
Rakyat meringkuk,
Dalam kesengsaraan,
Dihantam badai,
Yang tak kunjung reda.
Keadilan tergadaikan,
Kebenaran terbungkam,
Suara rakyat terabaikan,
Di tengah hiruk pikuk kekuasaan.
Di mana keadilan,
Di mana kesejahteraan,
Di mana janji-janji,
Yang terlukis di bibir?
Bayangan di balik jendela,
Mencerminkan realitas,
Yang pahit dan menyayat,
Menjadi luka yang tak kunjung sembuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!