Oleh: Abi WihanÂ
Di balik lembaran malam yang remang, Â
terlihat kisah yang kau lukis dengan cermat, Â
berpendar dalam cahaya samar, Â
namun nyata dalam setiap helaian harap.
Dalam tiap helai, tinta mengalir, Â
membangun dunia dari langit tak terbatas, Â
merajut mimpi dengan benang halus, Â
menciptakan jejak dalam bayang yang pudar.
Di antara kata-kata, ada harapan tersembunyi, Â
memisahkan nyata dari ilusi, Â
mendaki puncak-puncak dalam benak, Â
di sana, kau terperangkap, namun aku memahami.
Angin berbisik dengan lembut, Â
menyentuh jiwa yang terkurung dalam halaman, Â
meretas batas antara mimpi dan kenyataan, Â
mengukir kisah yang tak tergambar dengan jelas.
Saat fajar menyentuh langit dengan warna merah, Â
kau terbangun, meninggalkan dunia fana, Â
namun buku mimpi itu tetap ada, Â
menjadi petunjuk dalam hidup yang penuh misteri.
Dalam setiap langkah, aku melihat jejakmu, Â
terajut dalam cerita yang tak pernah pudar, Â
buku mimpi yang menjadi saksi bisu, Â
bahwa harapan dan kenyataan selalu bersatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H