Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seorang Lelaki dan Secangkir Kopi

5 Juli 2024   12:12 Diperbarui: 5 Juli 2024   12:48 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang lelaki dengan mata penuh cerita,

Duduk di sudut kafe yang sepi,

Rambutnya sedikit beruban,

Menandakan perjalanan panjang,

Yang dilalui dengan luka dan cinta.

Ketika dia memesan segelas kopi,

Ada rindu yang tersirat di matanya,

Setiap tegukan membawa kembali kenangan,

Manisnya saat-saat indah,

Pahitnya kehilangan yang mendalam.

Dia duduk di sana, dengan tenang,

Merenungi setiap momen yang pernah ada,

Senyumnya samar, namun sarat makna,

Menggenggam cangkir hangat di tangannya,

Menemukan kenyamanan dalam kepulan aroma.

Sebelum dia beranjak pergi,

Air mata perlahan mengalir di pipinya,

Dia bayar dengan kepedihan yang tulus,

Meninggalkan jejak hati di atas meja,

Seorang lelaki yang berdamai dengan masa lalunya,

Berjalan keluar, mencari harapan di hari yang baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun