Di hutan belantara yang penuh misteri,
Tersembunyi cerita dari masa silam,
Ibu dan anak terpisah bertahun-tahun,
Hilang dalam jejak yang samar dan kelam.
Sangkuriang dan Dayang Sumbi,
Cinta terlarang dalam takdir yang ironis,
Waktu memisahkan mereka jauh,
Hingga keduanya tak lagi mengenal.
Bertahun-tahun terlewati,
Tanpa tahu nasib satu sama lain,
Hingga suatu hari takdir mempertemukan,
Dalam pertemuan yang penuh pesona.
Tanpa mengenali darah yang mengalir sama,
Mereka terjerat dalam pesona yang dalam,
Saling jatuh cinta tanpa sadar,
Bahwa cinta mereka adalah dosa yang kelam.
Wajah-wajah yang pernah dikenali,
Kini tersamar dalam usia dan waktu,
Hati yang terikat dalam cinta,
Tak menyadari kenyataan yang pilu.
Sangkuriang memuja Dayang Sumbi,
Dengan hati yang tulus dan murni,
Sedang Dayang Sumbi terjerat,
Dalam cinta yang tak bisa dihindari.
Namun takdir berkata lain,
Saat rahasia terungkap dalam sinar fajar,
Air mata mengalir deras,
Menyadari cinta yang terlarang.
Dalam kesedihan dan kepedihan,
Mereka berpisah untuk selamanya,
Membiarkan cinta yang tersesat,
Menjadi legenda yang tak terlupakan.
Kisah ini menjadi pengingat,
Bahwa cinta tak selalu indah,
Kadang terjerat dalam takdir,
Yang membawa luka dan kepedihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H