Seperti meludah ke langit setiap kata yang terlepas,
Kembali jatuh menghantam hati menggugah kesadaran yang terbungkus.
Ego yang meninggi, serupa awan menyimpan petir dalam diam.
Lidah yang tajam, tak berpikir melukai diri dalam bayang.
Meludah ke langit, dalam amarah tak sadar karma menunggu arah.
Apa yang kita beri, akan kembali seperti lingkaran tak bertepi.
Dalam hening kita merenung mencari makna di balik sungging.
Bahwa setiap tindakan dan kata adalah pantulan jiwa kita.
Angkuh pada angkasa mengira tinggi tak tersentuh.
Namun setetes hujan, bisa membawa kembali ke asal usul.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!