Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ekslusivitas Pendidikan Jasmani dalam Dominasi Wacana Olahraga#1

11 Juni 2024   20:33 Diperbarui: 11 Juni 2024   21:08 4592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Screenshoot dari modul PKG PJOK

Wacana Eksklusifitas

Terkait dengan wacana eksklusifitas, beberapa isu potensial yang mungkin muncul dari situasi tersebut adalah:

  • Tidak semua siswa memiliki kemampuan fisik yang sama. Tes yang terlalu berfokus pada kemampuan fisik tertentu dapat menimbulkan rasa tidak adil bagi siswa yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau yang belum mencapai tingkat kebugaran yang diharapkan
  • Siswa yang mengikuti pelatihan di luar sekolah mungkin memiliki keunggulan dibandingkan siswa yang tidak memiliki akses tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan dalam hasil tes.
  • Penekanan yang besar pada tes fisik dan keterampilan dapat menimbulkan stres dan tekanan bagi siswa, terutama bagi mereka yang merasa tidak percaya diri dengan kemampuan fisiknya
  • Pendekatan yang terlalu kaku pada tes tertentu dapat mengabaikan minat dan bakat siswa yang lain yang juga penting. Pendidikan jasmani harus memberi ruang bagi eksplorasi berbagai jenis olahraga dan aktivitas fisik.

Untuk mengatasi/meminimalisir potensi munculnya eksklusifitas maka sebaiknya ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang di lakukan olek Pak Guru Budi, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Memperkenalkan beragam aktivitas fisik dan olahraga agar siswa dapat menemukan minat dan bakat mereka sendiri.
  • Merancang program pendidikan jasmani yang inklusif dan dapat diikuti oleh semua siswa tanpa memandang perbedaan kemampuan fisik.
  • emberikan dukungan ekstra bagi siswa yang memerlukan, misalnya melalui program kebugaran tambahan atau bimbingan khusus.
  • Mengadopsi pendekatan penilaian yang lebih  fleksibel dengan mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan masing-masing siswa.

Semoga bermanfaat

Semangat belajar dan berbagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun