Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seketika

2 Juni 2024   10:43 Diperbarui: 2 Juni 2024   10:44 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: dokumen pribadi dan di edit dengan canva

Seketika

Oleh: Abi Wihan



Seketika aku terdiam

Dalam heningnya malam yang pekat

Bintang pun berbisik lirih dalam sunyi

Menggantikan kata yang tak terucap


Seketika aku bersedih

Mengenang kenangan yang telah lewat

Daun-daun pun berguguran perlahan

Menemani air mata yang jatuh tak terbatas


Seketika aku takut

Bayang masa depan yang tak pasti

Angin pun berhembus dingin

Membawa doa untuk hati yang gundah


Seketika aku menangis

Lepaskan beban yang menghimpit dada

Hujan pun turun membasahi

Seolah dunia turut merasakan duka


Namun, seketika itu juga

Aku bangkit dari segala rasa yang membelenggu 

Karena setiap detik yang berlalu

Adalah harapan baru yang tercipta


Aceh Tamiang, 02 Juni 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun