Mohon tunggu...
Abi Wihan
Abi Wihan Mohon Tunggu... Guru - Teacher

A Great Teacher is Inspiring

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Framework dan Model-Model Refleksi: Tranformasi Diri Melalui Refleksi

31 Mei 2024   22:57 Diperbarui: 4 Juni 2024   20:55 1823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: dokumen pribadi 

Framework dan Model-model Refleksi: Transformasi Diri Melalui Refleksi 

Oleh: Abi Wihan

Hari ini, Jumat, 31 Mei 2024 saya dan peserta PKG PJOK lainnya mengikuti kegiatan diskusi virtual dengan materi yang sangat menarik dan menantang. Kegiatan diskusi virtual di fasilitasi oleh fasilitator Bapak Reza Fahlevi, M.Pd., dari UPTD SMPN 4 Bireuen.

Materi diskusi hari ini adalah Framework dan Model-model Refleksi dan kegiatan diskusi dimulai pukul 14:30 s.d. 16.00

Tujuan Pembelajaran Hari ini adalah

  • Guru PJOK dapat merefleksikan kecendrungan orientasi nilai-nilai yang dianut selama ini.
  • Guru PJOK dapat menggunakan kerangka kerja framwork dalam menulis refleksi untuk tugas sehari-hari. 
  • Guru PJOK dapat mencoba beberapa model refleksi yang ada dan mempertahankan yang paling sesuai untuk dirinya

Materi hari ini sangat menarik untuk dipelajari yaitu Framwork dan model-model refleksi. sebelum melangkah lebih jauh pembahasan tentang framework, saya akan membahas terlebih dahulu tentang apa itu refleksi?

Refleksi didefinisikan sebagai proses berpikir, merasakan, membayangkan, dan belajar untuk mempertimbangkan apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang mungkin terjadi jika sesuatu dilakukan dengan cara yang berbeda, apa yang sedang terjadi saat ini, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan (Rolfe, Jasper, & Freshwater, 2011).

Sumber: Modul PKG PJOK

Berdasarkan pendapat diatas, Refleksi adalah proses yang melibatkan pemikiran kritis dan introspeksi terhadap pengalaman, tindakan, atau pengetahuan yang telah dimiliki seseorang. Ini melibatkan pertimbangan mendalam tentang apa yang telah terjadi, bagaimana individu meresponsnya secara emosional, dan apa yang dapat dipelajari dari pengalaman tersebut. Melalui refleksi, seseorang dapat meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri, meningkatkan keterampilan, dan mengidentifikasi area untuk pengembangan atau perubahan selanjutnya. Ini merupakan bagian integral dari pembelajaran dan pengembangan profesional, baik dalam konteks pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Lalu, Framework itu apa?

Framework adalah struktur atau kerangka kerja yang menyediakan pendekatan sistematis untuk memahami, mengorganisir, dan mengintegrasikan informasi atau konsep. Dalam konteks diskusi tentang refleksi atau bidang lainnya, framework memberikan kerangka kerja yang membantu individu dalam menganalisis, merenungkan, dan memahami pengalaman mereka dengan lebih baik. Ini membantu dalam memandu proses pemikiran dan membantu individu dalam merumuskan strategi atau rencana tindakan berdasarkan pemahaman yang diperoleh.

Melakukan refleksi dengan baik sebanding dengan metode dalam penelitian. Rolfe mendefinisikan kerangka kerja ini sebagai panduan yang dapat digunakan untuk membuat sebuah refleksi (Rolfe, Jasper, & Freshwater, 2011). Berdasarkan kerangka kerja ini, banyak tokoh dan peneliti yang telah mengembangkan berbagai model refleksi yang akan kita pelajari selanjutnya. Dua kerangka kerja yang paling banyak mempengaruhi perkembangan model refleksi adalah Kerangka Kerja Borton dan Kerangka Kerja Gibbs (Grant, McKimm, & Murphy, 2017)

Sumber: Modul PKG PJOK

Dari paparan diatas ternyata ada  dua kerangka kerja yang paling banyak mempengaruhi perkembangan model refleksi yaitu

Framwork Borton

Kerangka kerja Borton adalah model refleksi yang terdiri dari tiga pertanyaan utama: "What?" (Apa?), "So What?" (Lalu Apa?), dan "Now What?" (Sekarang Apa?). Pertanyaan-pertanyaan ini membantu individu menganalisis pengalaman mereka secara sistematis dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam serta rencana tindakan untuk masa depan.

Framework Gibbs

Framework Gibbs adalah model refleksi yang terdiri dari enam tahap, yaitu Deskripsi, Perasaan, Evaluasi, Analisis, Kesimpulan, dan Rencana Tindak Lanjut. Model ini digunakan untuk merenungkan pengalaman secara menyeluruh, memahami reaksi emosional, mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi hasil, menarik kesimpulan, dan merencanakan tindakan masa depan.

Setelah berdiskusi bersama fasilitator dan sesama peserta PKG PJOK di ruang virtual, saya pun mencoba melakukan refleksi untuk memperkuat pemahaman saya terhadap materi yang saya pelajari hari ini

Refleksi yang saya lakukan berdasarkan pertanayaan pemantik berikut: 

Hal penting apa yang paling bermakna selama saya mempelajari modul ini?

Selama mempelajari modul Framework dan Model-model Refleksi, beberapa hal penting yang paling bermakna bagi saya adalah:

  • Pemahaman Mendalam tentang Refleksi: Saya memahami bahwa refleksi adalah proses yang mendalam yang melibatkan berpikir, merasakan, membayangkan, dan belajar dari pengalaman masa lalu, situasi saat ini, dan kemungkinan di masa depan. Ini membantu saya melihat pengalaman saya dari berbagai perspektif dan mengembangkan wawasan yang lebih kaya.
  • Kerangka Kerja sebagai Panduan Refleksi: Mengetahui bahwa ada kerangka kerja yang dirancang untuk membantu dalam proses refleksi sangat berarti dan tearah
  • Model Refleksi Borton dan Gibbs: Mengenal model refleksi Borton dan Gibbs memberikan saya alat yang praktis untuk diterapkan dalam refleksi sehari-hari. Model Borton dengan pendekatannya yang sederhana "What? So What? Now What?" dan Model Gibbs dengan langkah-langkah yang lebih rinci memberikan saya cara yang jelas untuk mengevaluasi dan belajar dari pengalaman saya.
  • Aplikasi Praktis dalam Kehidupan dan Pekerjaan: Mempelajari model-model refleksi membantu saya mengaplikasikan konsep refleksi dalam konteks praktis, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Ini memudahkan saya untuk terus belajar dan berkembang dari pengalaman sehari-hari serta meningkatkan kinerja saya sebagai seorang pendidik.
  • Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Proses refleksi yang terstruktur mendorong saya untuk berpikir lebih kritis dan analitis. Saya belajar untuk tidak hanya menerima pengalaman begitu saja, tetapi juga untuk mengevaluasi, mempertanyakan, dan merumuskan cara-cara untuk perbaikan kedepan.

Kesimpulan

  • Pembelajaran modul ini memberikan saya wawasan yang mendalam tentang pentingnya refleksi sebagai alat untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Memahami berbagai framework dan model refleksi memberi saya alat yang diperlukan untuk melakukan refleksi yang efektif dan bermakna, yang pada akhirnya membantu saya menjadi lebih baik dalam peran saya sebagai seorang pendidik.

Bagaimana saya akan melakukan refleksi selanjutnya? model apa yang akan saya gunakan terlebih dahulu dan apa yang membuat saya tertarik menggunakannya?

Untuk melakukan refleksi selanjutnya, saya akan menggunakan Model Refleksi Gibbs terlebih dahulu. Ada beberapa alasan mengapa saya tertarik menggunakan model ini:

Struktur yang Jelas dan Terperinci

  • Model Gibbs menawarkan enam langkah yang terstruktur dan terperinci, yang membantu saya untuk berpikir secara sistematis tentang pengalaman saya. Langkah-langkah ini mencakup Deskripsi, Perasaan, Evaluasi, Analisis, Kesimpulan, dan Rencana Aksi. Struktur ini membuat proses refleksi lebih mudah diikuti dan memastikan bahwa saya tidak melewatkan aspek penting dari pengalaman saya.

Pendekatan Holistik

  • Model Gibbs mengajak saya untuk tidak hanya melihat apa yang terjadi (deskripsi), tetapi juga mempertimbangkan perasaan saya, mengevaluasi aspek positif dan negatif, menganalisis mengapa sesuatu terjadi, dan menyusun rencana untuk tindakan di masa depan. Pendekatan ini sangat holistik dan mendalam, memberikan saya wawasan yang lebih komprehensif tentang pengalaman saya.

Kemudahan Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-Hari

  • Langkah-langkah dalam Model Gibbs mudah diadaptasi dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Ini memudahkan saya untuk mengintegrasikan refleksi ke dalam rutinitas saya dan membuatnya menjadi kebiasaan yang bermanfaat

Kesimpulan 

  • Saya tertarik menggunakan model Gibb karena ia menyediakan kerangka kerja yang komprehensif dengan langkah-langkah yang terstruktur, mulai dari deskripsi pengalaman hingga rencana tindak lanjut. Model ini memungkinkan saya untuk merenungkan pengalaman secara menyeluruh, memahami respons emosional saya, mengevaluasi, menganalisis, dan merumuskan rencana tindakan dengan lebih baik. Dengan menggunakan model Gibbs, saya dapat melakukan refleksi secara sistematis dan efektif untuk meningkatkan praktik saya sebagai guru PJOK di sekolah dasar

Melalui diskusi virtual hari ini tentang Framework dan Model-model Refleksi, saya merasa sangat bersemangat dan terinspirasi. Diskusi ini tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan wawasan yang mendalam tentang berbagai pendekatan reflektif yang dapat diterapkan dalam praktik sehari-hari. Melalui interaksi dengan rekan-rekan sejawat, saya mendapatkan banyak pemahaman baru dan strategi yang dapat saya terapkan dalam meningkatkan kualitas pengajaran saya. Diskusi ini membuktikan bahwa kolaborasi dan pertukaran gagasan adalah kunci untuk pertumbuhan profesional yang berkelanjutan. Terima kasih atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam diskusi ini dan akan dilanjutkan pada diskusi berikutnya yaitu Selasa,04 Juni 2024. 

Semangat untuk terus belajar dan berbagi,  mengembangkan diri dan memberikan yang terbaik bagi peserta didik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun