Oleh: Abi WihanÂ
Andaikan bumi berhenti berputar Â
Roda waktu pun seakan pudar Â
Segala kehidupan menjadi hambar Â
Sebab tak ada lagi siang dan malam
Andaikan siang tanpa malam Â
Takkan ada istirahat bagi alam Â
Letihnya makhluk di bawah sinar benderang Â
Kehidupan pun berujung kepunahanÂ
Andaikan burung tanpa sayap Â
Langit kosong tanpa kepak Â
Tak ada lagi simfoni riang di angkasa Â
Hanya hening yang terasa.
Andaikan raga tanpa nyawa Â
Hampa tak bermakna apa-apa Â
Seperti patung yang tak bernada Â
Hidup tanpa jiwa, takkan ada rasa.
Andaikan udara tiada menyapaÂ
Hidup pun seakan sirna Â
Segala nafas menjadi sia-sia Â
Tak ada kehidupan yang tersisa.
Andaikan air juga tak tersedia Â
Tanduslah bumi, kering merana Â
Segala yang hidup punah tak berdaya Â
Tanpa aliran kehidupan yang ada.
Andaikan matahari berhenti bersinar Â
Gelap gulita meliputi semesta lebar Â
Tak ada lagi hangat yang mengakar Â
Dingin abadi memeluk tiap sudut tanpa sadar.
Andaikan tumbuhan tidak ada Â
Bumi kosong, tanpa hijau segar di sana Â
Rantai kehidupan pun terputus nyata Â
Tak ada oksigen, tiada makanan yang tersedia.
Andaikan hewan juga tak ada Â
Sepi dan sunyi dunia terasa Â
Kehidupan pun kehilangan warna Â
Tak ada teman, tak ada cerita.
Inilah bukti kebesaran Sang Pencipta Â
Yang mengatur segala di semesta Â
Kita hanya seorang hamba yang tak punya daya Â
Hanya Tuhan yang kuasa menjadikan semuanya adaÂ
Aceh Tamiang, 31 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H