Oleh: Abi WihanÂ
Jam dinding berdetak, mengukur waktu,
Yang terus berjalan, tak kenal lelah.
Dan aku tetap di sini, di antara nyata dan khayal,
Menunggu mimpi, untuk datang dan memeluk jiwa.
Sudah sekian kali dedaunan berguguran,
Rotasi perasaan juga berulang terpendam.
Menunggu bukanlah sia-sia, tapi sebuah penantianÂ
Bahwa suatu hari, mimpi akan menjadi nyata.
Angin malam setia berhembus, membawa pesan,
Dari ujung  dunia yang masih tersamar
Aku menunggu, dengan harapan yang tak terbatas,
Untuk mimpi yang akan datang, membawa kebahagiaan.
Aceh Tamiang, 25 Mei 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H