Oleh: Abi WihanÂ
Jam dinding berdetak, mengukur waktu,
Yang terus berjalan, tak kenal lelah.
Dan aku tetap di sini, di antara nyata dan khayal,
Menunggu mimpi, untuk datang dan memeluk jiwa.
Sudah sekian kali dedaunan berguguran,
Rotasi perasaan juga berulang terpendam.
Menunggu bukanlah sia-sia, tapi sebuah penantianÂ
Bahwa suatu hari, mimpi akan menjadi nyata.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!