Namun, kantongnya kosong, hanya angan yang tersisa
Sementara,Â
Orang tua di kampung juga merindukan kepulangannya
Mengharap hadirnya dalam penantian yang telah lama
Namun, di rumah kosong, hanya kursi-kursi sunyi,
Air mata kesedihan mengalir, mengisi ruang yang hampa.
Dalam pelukan angan, tak kunjung datang,
Terpisah oleh jarak dan waktu yang menghalangÂ
Rindu yang dalam, terlukis di wajah yang lesu,
Air mata mengalir tak tertahankanÂ
Sama-sama merinduÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!