Peluhpun seolah menjadi darah
Hatiku kini terluka penuh nanah
Mulut terucapkan sumpah serapah
Aamarahpun hanya menjadi sampah.
Demi satu liter minyak
Rela berkerumun berdesak
Tak peduli napas penuh sesak
Jatuh bangunpun tak bisa terelak
Jerat penat mengiring langkah jejak
Tuk perjuangan kehidupan para sanak.
Sejak pagi perut belum juga terisi nasi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!