Antara senja yang ranum dan segumpal rupa yang menggunung di semesta hati,
Tak kunjung pupus dalam rentang masa yang terus memuai,
dan setumpuk rasa yang menjulang di jagat kalbu,Â
tak lekang bertepi dari kumparan waktu yang kian melaju.Â
Ada seberkas nama yang masih belum redup dari horizon sukma,Â
Masih menyayat sungguh dalam,
Bahkan sungguh teramat dalam.
Angan-angan yang runyamÂ
dan getaran gelombang rasa
 yang justru diam-diam memintal harap,
suatu ketika mawar putih akan mekar sendiri,
di atas suaka jiwa yang rindu dipandang dan disentuh kembali.Â
Meski terkadang secercah kesadaran membuyar lamunan di kepala,Â
lantaran puisi-puisi batin ingin dikumandangkan,Â
tetapi malah takut terpidana jawaban kisah silam,Â
seperti burung gelatik jelita yang meminta agar  ditangkap berulangkali;
namun menolak untuk disakiti berkali-kali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI