Mohon tunggu...
Albertus Romario
Albertus Romario Mohon Tunggu... Seniman - PENULIS

Deo Gratias

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Senja yang Ranum dan Segumpal Rupa di Kalbu

24 Oktober 2021   08:59 Diperbarui: 24 Oktober 2021   09:02 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Antara senja yang ranum dan segumpal rupa yang menggunung di semesta hati,

Tak kunjung pupus dalam rentang masa yang terus memuai,

dan setumpuk rasa yang menjulang di jagat kalbu, 

tak lekang bertepi dari kumparan waktu yang kian melaju. 

Ada seberkas nama yang masih belum redup dari horizon sukma, 

Masih menyayat sungguh dalam,

Bahkan sungguh teramat dalam.


Angan-angan yang runyam 

dan getaran gelombang rasa

 yang justru diam-diam memintal harap,

suatu ketika mawar putih akan mekar sendiri,

di atas suaka jiwa yang rindu dipandang dan disentuh kembali. 

Meski terkadang secercah kesadaran membuyar lamunan di kepala, 

lantaran puisi-puisi batin ingin dikumandangkan, 

tetapi malah takut terpidana jawaban kisah silam, 

seperti burung gelatik jelita yang meminta agar  ditangkap berulangkali;

namun menolak untuk disakiti berkali-kali.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun