Berlarut-larut bisik ini menciap dari alun-alun nestapa,Â
Terlunta di atas Rongsokan beban hidup,
Semenjak semilir cinta dan kasihmu,
Hilang-melenyap tanpa membelai-membasuh serambi terdalam batin;
Seperti berlalunya malam tanpa jawab ketika kusapa.
Detik hitung detik, sesal-tanya ini menari bersorak,Â
Mengapa saat-saat kegundahan mengolok-olok-ku,Â
Engkau tak pernah nampak,Â
Tak pernah menyapa, berjalan atau sejenak meluangkan waktu untuk-ku.
Tahukah engkau! Muncul terkadang saat dalam hidup,
Ketika gelora rindu begitu dalam - kuat, hingga aku berhasrat,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!