Harapannya agar Graham Potter juga bisa membawa Chelsea berada di atas lagi. Namun, kenyataan tak seindah realita. Memang awalnya Potter sempat membawa Chelsea meraih 2-3 kali menang, namun semakin lama malah membuat Chelsea hilang arah dan selalu meraih hasil negatif dan kekalahan. Graham Potter pun menjadi pelatih kedua yang dipecat.Â
Namun, bukannya mencari pengganti yang lebih baik malah kembali menunjuk Frank Lampard sebagai pelatih utama. Memang saat era Abramovich, Lampard sempat melatih Chelsea namun hanya sebentar dan hasilnya tidak terlalu buruk. Tapi, di kesempatan keduanya malah semakin amburadul dan jauh dari kata bagus. Apalagi di era Todd Boehly. Bersama Lampard untuk kali kedua, Chelsea justru semakin terpuruk dan hampir terderadasi. Â
Beruntung, Chelsea di akhir musim 2022-23 finish di urutan ke 12. Di musim 2023-24, Todd Boehly secara mengejutkan menunjuk Mauricio Pochettino sebagai pelatih menggantikan Frank Lampard.Â
Tentunya ini mengejutkan, karena Pochettino adalah mantan pelatih rival Chelsea, Tottenham Hotspur. Mungkin banyak yang berharap Chelsea akan lebih baik bersama Pochettino era Todd Boehly. Dan awalnya berjalan sangat manis, ketika di turnamen pra musim tahun 2023 lalu Chelsea menjuarai Turnamen Pra Musim EPL yang diselenggarakan di Amerika Serikat.Â
Sebuah angin segar dan harapan yang besar di era Todd Boehly dan kepelatihan Pochettino bersama Chelsea. Namun, ketika EPL musim 2023-24 berjalan, kenyataan kembali tak seindah realita. Chelsea masih tidak konsisten dan tidak stabil. Selalu lebih banyak menelan hasil imbang dan kalah ketimbang kemenangan. Dan hasil tersebut membuat Chelsea berada di papan tengah dengan naik turun klasemen dari 10 ke 11 dan selalu begitu.Â
Namun, saat Chelsea di musim ini melaju ke final Carabao Cup, harapan untuk meraih gelar sesungguhnya di era Todd Boehly sempat terbuka. Tapi sayangnya, lawan The Blues di final adalah Liverpool. Dan benar saja, Chelsea harus puas menjadi runner-up Carabao Cup musim ini setelah hanya kalah tipis 0-1 lewat gol perpanjangan waktu yang dicetak oleh Virgil Van Dijk.Â
Harapan untuk meraih trofi sungguhan di era Boehly pun sirna. Memang masih ada FA Cup, tapi sepertinya mustahil bagi Mudryk dkk untuk bisa melangkah jauh ke final. Miris sekali memang Chelsea FC sekarang bersama Todd Boehly.
Membeli banyak pemain dengan harga yang diluar nalar, tapi kualitasnya jauh dari kata bagus
Hanya ada Ben Chillwell sekarang satu-satunya pemain di era Abramovich yang tersisa. Di era Todd Boehly, diisi oleh pemain-pemain dengan harga yang sangat mahal dan diluar nalar hasil dari pembelian pemilik asal Amerika Serikat. Sebut saja mereka adalah Mudryk, Nicholas Jackson, Enzp Fernandez, Moises Caicedo, hingga Cole Palmer.Â
Namun, semua pembelian mahal tersebut sia-sia karena semua pemain yang dibeli tersebut menunjukkan performa yang angin-anginan serta memiliki kualitas yang buruk. Contoh utamanya adalah Mudryk, yang dibeli Chelsea dari Shaktar Donetsk.Â