Bagi yang pernah belajar sejarah di sekolah maupun yang uka dengan sejarah, pasti mengetahui sosok Napoleon Bonaparte. Ya, mantan kaisar Prancis yang memerintah dari tahun 1804 hingga tahun 1814.Â
Dia juga adalah seorang pemimpin militer saat terjadi Perang Revolusioner yang terjadi selama 10 tahun lamanya, dari tahun 1792 hingga 1802.Â
Kisah heroiknya dan juga kekejamannya yang banyak menelan korban tersebut sangatlah menginsipirasi dan tentunya menjadi bagian dari sejarah negara Perancis.Â
Di tahun 2023, kisah Napoleon Bonaparte dikisahkan kembali melalui sebuah film genre biografi, dengan Ridley Scott sebagai sutradaranya. Namun, yang mengejutkan dari film yang berjudul Napoleon ini adalah, ditunjuknya Joaquin Phoenix sebagai pemeran utama, alias yang memerankan Napoleon Bonaparte.Â
Sebenarnya, banyak yang tidak setuju jika Joaquin memerankan sosok ikonik dan bersejarah tersebut. Selain karena usia yang tidak sesuai, Joaquin sendiri bukan orang Perancis. Tidak hanya itu, alih-alih menjadi film biografi yang bagus dan luar biasa dari film-film biografi lainnya, film Napoleon justru tidak sesuai ekspektasi dan juga tidak sesuai dengan kisah asli dari Napoleon Bonaparte
Durasi film yang dipotong dan film biografi yang lebih mengarah ke cerita fiksi
Saat saya membaca review film Napoleon di IMDB, banyak sekali review negatif dan juga banyak yang mengatakan bahwa film ini jauh dari ekspektasi dan sangat mengecewakan. Bahkan, ada beberapa viewers yang mengatakan jika film Napoleon ini durasinya adalah 4 jam! Wow, sungguh berbeda dengan durasi yang sebenarnya, yaitu 2 jam 38 menit.Â
Andai saja durasi film tersebut tetap 4 jam dan tidak dipotong, mungkin filmnya akan sedikit lebih menarik dan tidak membosankan. Karena, film Napoleon ini lebih mengarah ke cerita khayalan 9fiksi) ketimbang menceritakan kejadian dan kehidupan Napoleon Bonaparte yang versi aslinya.Â
Adegan peperangan yang seharusnya ditampilkan lebih banyak, malah ada yang hanya seperti 'highlight' dan sama sekali tidak memuaskan.Â
Meskipun di adegan pertempuran di bagian menjelang akhir ditampilkan cukup lama, tapi tetap tidak dapat menyelamatkan 'kebosanan' dari film ini. Seharusnya, Ridley Scott menampilkan dan merilis versi Director's Cut agar penonton bisa mengerti dan melihat adegan apa saja yang dipotong dalam film Napoleon ini.Â
Selain membosankan dan lebih mirip cerita fiksi, hampir sepanjang film ini Joaquin Phoenix sebagai Napoleon malah menjadi narator yang seolah-olah film ini buka hanya mengisahkan tentang Napoleon saja, melainkan juga mengisahkan tentang mantan istri tercinta dari Napoleon, Josephine.Â
Dan jika di kisah aslinya Josephine meninggal karena pneumonia, di film ini justru diceritakan Josephine meninggal karena penyakit Diptheria. Sungguh tidak masuk akal, bukan?Â
Dan film ini juga tidak menghadirkan Marie Louise of Parma, istri kedua Napoleon Bonaparte setelah cerai dari Josephine. Bahkan anak-anak Napolen yang dari Marie Louise juga tidak disebut dan juga tidak dihadirkan. Sungguh film biografi terburuk dan mengecewakan sepanjang masa, terlebi biografi yang menceritakan salah satu sosok paling berpengaruh di dunia. Rotten Tomatoes pun juga memberikan nilai 58% untuk tomatometer, sedangkan untuk skor audience adalah 59%.
Joaquin Phoenix yang terlalu tua memerankan Napoleon Bonaparte
Ini adalah salah satu faktor mengapa film Napoleon mendapatkan review yang buruk. Memilih Joaquin Phoenix untuk memerankan Napoleon adalah suatu kesalahan besar. Karena saat perang Revolusioner yang terjadi dan dimulai tahun 1792, usia Napoleon saat itu adalah 23 tahun.Â
Sementara Joaquin Phoenix usianya adalah 49 tahun. Mungkin jika Ridley Scott menggunakan teknologi CGI atau de-aging untuk Joaquin, pasti hasilnya akan lebih bagus dan sedikit lebih menyelamatkan film Napoleon. Tapi sayangnya, dari adegan masa muda Napoleon, wajah Joaquin sama sekali tidak di edit menjadi lebih muda dan tetap mempertahankan wajah asli dari Joaquin.Â
Sontak, pastinya banyak yang berpikiran jika Napoleon Bonaparte di dalam adegan Perang Revolusioner hingga menjadi Kaisar ini adalah Napoleon yang 'terlalu tua'. Namun, Vanessa Kirby yang berperan sebagai Josephine justru malah cocok sekali memerankan karakter tersebut, karena di kisah aslinya Josephine 6 tahun lebih tua dari Napoleon.Â
Memamg tidak mudah dalam membuat film, tapi setidaknya jika membuat film biografi seharusnya sutradara dan produser lebih elok membaca kisah nyata dari sosok yang akan di buat film dan menggali lebih dalam lagi karakter utamanya. Apalagi jika film biografi tersebut mengisahkan tentang sosok yang legendaris dan salah satu yang berpengaruh terhadap dunia. Secara keseluruhan,film Napoleon sangat mengecewakan dan sangat membosankan. Walaupun disutradari oleh sutradara legendaris, Ridley Scott.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H