Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Napoleon: Melenceng dan Tidak Sesuai Dengan Kisah Aslinya

30 Januari 2024   09:23 Diperbarui: 30 Januari 2024   09:26 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Napoleon. Sumber: The Movie Database (fabrun)

Meskipun di adegan pertempuran di bagian menjelang akhir ditampilkan cukup lama, tapi tetap tidak dapat menyelamatkan 'kebosanan' dari film ini. Seharusnya, Ridley Scott menampilkan dan merilis versi Director's Cut agar penonton bisa mengerti dan melihat adegan apa saja yang dipotong dalam film Napoleon ini. 

Selain membosankan dan lebih mirip cerita fiksi, hampir sepanjang film ini Joaquin Phoenix sebagai Napoleon malah menjadi narator yang seolah-olah film ini buka hanya mengisahkan tentang Napoleon saja, melainkan juga mengisahkan tentang mantan istri tercinta dari Napoleon, Josephine. 

Dan jika di kisah aslinya Josephine meninggal karena pneumonia, di film ini justru diceritakan Josephine meninggal karena penyakit Diptheria. Sungguh tidak masuk akal, bukan? 

Dan film ini juga tidak menghadirkan Marie Louise of Parma, istri kedua Napoleon Bonaparte setelah cerai dari Josephine. Bahkan anak-anak Napolen yang dari Marie Louise juga tidak disebut dan juga tidak dihadirkan. Sungguh film biografi terburuk dan mengecewakan sepanjang masa, terlebi biografi yang menceritakan salah satu sosok paling berpengaruh di dunia. Rotten Tomatoes pun juga memberikan nilai 58% untuk tomatometer, sedangkan untuk skor audience adalah 59%.

Joaquin Phoenix yang terlalu tua memerankan Napoleon Bonaparte

Napoleon Bonaparte. Sumber: getty images (duncan1890)
Napoleon Bonaparte. Sumber: getty images (duncan1890)
Ini adalah salah satu faktor mengapa film Napoleon mendapatkan review yang buruk. Memilih Joaquin Phoenix untuk memerankan Napoleon adalah suatu kesalahan besar. Karena saat perang Revolusioner yang terjadi dan dimulai tahun 1792, usia Napoleon saat itu adalah 23 tahun. 

Sementara Joaquin Phoenix usianya adalah 49 tahun. Mungkin jika Ridley Scott menggunakan teknologi CGI atau de-aging untuk Joaquin, pasti hasilnya akan lebih bagus dan sedikit lebih menyelamatkan film Napoleon. Tapi sayangnya, dari adegan masa muda Napoleon, wajah Joaquin sama sekali tidak di edit menjadi lebih muda dan tetap mempertahankan wajah asli dari Joaquin. 

Sontak, pastinya banyak yang berpikiran jika Napoleon Bonaparte di dalam adegan Perang Revolusioner hingga menjadi Kaisar ini adalah Napoleon yang 'terlalu tua'. Namun, Vanessa Kirby yang berperan sebagai Josephine justru malah cocok sekali memerankan karakter tersebut, karena di kisah aslinya Josephine 6 tahun lebih tua dari Napoleon. 

Memamg tidak mudah dalam membuat film, tapi setidaknya jika membuat film biografi seharusnya sutradara dan produser lebih elok membaca kisah nyata dari sosok yang akan di buat film dan menggali lebih dalam lagi karakter utamanya. Apalagi jika film biografi tersebut mengisahkan tentang sosok yang legendaris dan salah satu yang berpengaruh terhadap dunia. Secara keseluruhan,film Napoleon sangat mengecewakan dan sangat membosankan. Walaupun disutradari oleh sutradara legendaris, Ridley Scott.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun