Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Road To Boston: Kisah Perjuangan Seo Yoon-bok di Boston Marathon 1947

18 Januari 2024   18:03 Diperbarui: 18 Januari 2024   18:10 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang suka olahraga, terutama olahraga lari marathon dan atletik, pasti tidak asing dengan event Boston Marathon. Ya, kompetisi lari tahunan tertua di dunia ini adalah kompetisi yang mengharuskan peserta lari sepanjang 42,195 meter dengan total waktu hampir 3 jam! 

Dilansir dari laman Britannica.com, Boston Marathon ini pertama kali diadakan di tahun 1897 di Hari Patriot pada minggu ke 3 bulan April, dan diadakan untuk memperingati cabang lari marathon yang pertama kali diadakan pada olimpiade pertama di 1896.  

Jadi bisa dibilang bahwa Boston Marathon sudah berusia lebih dari 100 tahun, dan sampa saat ini masih menjadi event tahunan. Nah, di tahun 2023 lalu, ada film genre biografi yang menceritakan tentang seorang yang mengukir sejarah pada Boston Marathon tahun 1947. Film ini berjudul 'Road To Boston'. 

Road To Boston berkisah tentang seorang pemuda asal Korea Selatan bernama Seo Yoon-bok (Yim Si-wan) yang bercita-cita ingin menjadi pelari profesional, karena mengidolakan sosok Sohn Kee-Chung, atlet Korea yang menjadi peraih medali emas cabang olahraga lari marathon di Olimpiade Berlin 1936. Dan kebetulan, idolanya tersebut menjabat sebagai pelatih lari setelah 10 tahun kemenangannya tersebut. 

Namun, alih-alih mendapat kesempatan dan pujian karena kecepatan larinya yang luar biasa tersebut, Seo Yoon-bok malah diremehkan oleh Sohn Kee-Chung (Ha Jung-woo) dan menganggap bahwa Seo Yoon adalah pelari sombong dan tidak pantas untuk menjadi anak didiknya dan juga tidak pantas menjadi pelari profesioanl. Namun, Seo Yoon membuktikan bahwa Sohn salah besar dan akhirnya diterima menjadi anak didiknya. 

Demi membuktikan diri ingin menjadi penerus Sohn Kee-Chung, Seo Yoon-bok ingin mengikuti Boston Marathon yang kebetulan saat itu latar tahunnya adalah 1947. Dan Sohn sebagai pelatihnya juga sangat menyetujui keinginan dari anak didiknya tersebut. Namun, sebelum mengikuti event tahunan dan kompetisi lari tertua dinuia tersebut, Seo Yoon-buk harus mengikuti proses seleksi yang begitu panjang. 

Hingga akhirnya dia terpilih mewakili Korea Selatan untuk mengikuti Boston Marathon 1947. Namun, keinginannya sempat menemui kendala. Pihak delegasi dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa Seo Yoon-Bok dan Sohn Kee-Chung tidak diperbolehkan berpartisipasi karena dananya kurang. 

Sempat kecewa, namun rakyat Korea yang saat itu menyaksikan proses seleksi berbondong-bondong memberikan uang dan mendonasikan agar Seo Yon-bok bisa tampil dan berpartisipasi di Boston Marathon. 

Akhirnya, impian Seo Yoon dan Sohn terwujud dan segera berangkat ke Boston. Sesampainya di Boston, kembali muncul kendala dan masalah lagi. Seo Yoon-Buk menerima kaos olahraga tersebut dengan gambar bendera Amerika Serikat, bukan gambar bendera Korea Selatan. 

Sekedar informasi, tahun 197 adalah tahun pasca perang dunia kedua, dan saat itu memang Korea masih menjadi negara pengungsi dan juga dibawah kependudukan Jepang. Kembali lagi ke film. Mengetahui hal tersebut, Sohn Kee-Chung dan Seo Yoon-bok melayangkan protes. 

Sempat tidak digubris protesnya tersebut, akhirnya banyak yang mendukung Seo Yoon-bok dan akhirnya pihak Amerika Serikat yang ada di Boston menyetujui permintaaan Seo Yoon untuk memakai bendera Korea Selatan di kaosnya. Dan, hari yang dinantikan pun tiba. Seo Yoon-bok tampil di Boston Marathon dengan penuh kepercayaan diri. 

Sementara itu, Sohn Kee-Chung harus menyasikan anak didiknya tersebut dari kejauhan. Ditemani pula oleh rekan Sohn, Nam Seung-ryong (Bae Sung-woo), Seo Yoon melaju dengan kecepatan dari rendah ke tinggi. 

Sempat tertinggal cukup jauh, akhirnya Seo Yoon berhasil berada di posisi teratas dan pada detik terakhir, Seo Yoon Bok memenangkan Boston marathon! Wow, dan dia juga mencatatkan rekor terbaru, yaitu finish dengan waktu 2 jam 25 menit 39 detik, waktu tercepat untuk finish di Boston Marthon dan sekaligus melampaui rekor dari sang pelatih, Sohn Kee-Chung. Sungguh impian yang tidak sia-sia bagi Seo Yoon-bok, yang awalnya diremehkan kini menjadi seorang yang akan dikenang sebagai legenda. 

Latar waktu dan tokoh utamanya

Yim Si-wan sebagai Seo Yoon-bok di film Road To Boston. Sumber: The Movie Database (tmdb0815)
Yim Si-wan sebagai Seo Yoon-bok di film Road To Boston. Sumber: The Movie Database (tmdb0815)
Film ini mengambil latar waktu di tahun 1946-1947,  tahun dimana pascaperang dunia kedua. Dan latar tahun tersebut adalah 10 tahun setelah kemenangan Sohn Kee-Chung yang meraih medali emas cabang lari atletik di Olimpiade Berlin 1936. 

Walaupun memang kemenangannya terasa sangat kontroversial dan sia-saia, karena Sohn yang berasal dari Korea waktu itu harus menang dengan menggunakan nama Jepang dan juga bendera Jepang. Karena pada saat perang dunia kedua, Jepang dan Korea memang sedang dalam masa perang. 

Jadi, di Olimpiade 1936 tersebut Sohn Kee-Chung sempat berganti nama menjadi Son Kitae. Dan 11 tahun berselang, musibah tersebut hampir terulang dan terjadi kepada Seo Yoon-bok, namun dengan perlawanan dan protes yang keras, kejadian tersebut tidak lagi terjadi dan Seo Yoon-bok tetap bisa berkompetisi dengan bendera Korea Selatan. 

Jika menilik dari siapa tokoh utama dalam film ini, pastinya adalah Seo Yoon-bok. Karena memang dari awal fokusnya adalah Boston 1947, dan Sohn Kee-Chung disini adalah peran utama kedua, karena juga menceritakan tentang dedikasi serta penghormatannya atas prestasi yang diraih di Olimpiade 1936. 

Sosok Sohn Kee-Chung (Son Kitae) di Olimpiade Berlin 1936. Sumber: getty images (Bettmann)
Sosok Sohn Kee-Chung (Son Kitae) di Olimpiade Berlin 1936. Sumber: getty images (Bettmann)
Film biografi yang berdurasi pendek, namun bisa dicerna dan bermakna

Ha Jung-woo sebagai Sohn Kee-Chung di film Road To Boston. Sumber: The Movie Database (tmdb0815)
Ha Jung-woo sebagai Sohn Kee-Chung di film Road To Boston. Sumber: The Movie Database (tmdb0815)
Film Road To Boston menjadi film biografi dengan durasi terpendek, yaitu 1 jam 53 menit. Walaupun singkat, namun pesan moral dan juga alur ceritanya dapat dimengerti dan bermakna sekali. Filmnya juga tidak terlalu membosankan dan dijelaskan engan hampir begitu detail. 

Bagi penoton yang melankolis, pastinya jika mengikuti dan menonton film ini dari awal sampai akhir pasti akan merasa terharu dan menitikkan air mata. Hehehe. Tapi memang film Road To Boston merupakan film yang bisa dijadikan inspirasi bagi semua orang, terutama bagi mereka yang bercita-cita ingin menjadi atlet profesional. 

Banyak pelajaran berharga yang bisa diambil dari film Road To Boston. Salah satunya adalah: Jangan menyerah. Dari manapun asalmu dan latar belakangmu, jika mimpi dan cita-citamu begitu besar, maka kau akan bisa membungkam orang-orang yang meremehkanmu dengan prestasi yang engkau raih. Teruslah bermimpi dan bercita-cita, karena itu adalah hak kalian dan tujuan hidup kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun